Perusahaan Tambang Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Raih Pendapatan Rp7,2 Triliun di Kuartal I 2021
JAKARTA - Perusahaan pertambangan batu bara, PT Bayan Resources Tbk berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada kuartal I 2021. Perusahaan berkode saham BYAN tersebut mengalami pertumbuhan kinerja dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Dikutip dari laporan keuangan Bayan Resources yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 26 April, perusahaan milik konglomerat Low Tuck Kwong ini membukukan pendapatan 501,03 juta dolar AS atau sekitar Rp7,2 triliun di kuartal I 2021.
Perolehan itu naik 38 persen daripada perolehan kuartal I 2020 sebesar 326,28 juta dolar AS. Pendapatan tersebut terdiri atas segmen batu bara sebesar 620,36 juta dolar AS dan segmen non batu bara sebesar 107,71 juta dolar AS.
Meski begitu, beban pokok pendapatan BYAN turun menjadi 217,98 juta dolar AS dibandingkan dengan beban kuartal I 2020 sebesar 235,94 juta dolar AS. Alhasil, Bayan Resources membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 165,86 juta, melesat 366,6 persen dibandingkan dengan laba kuartal I 2021 sebesar 35,54 juta dolar AS.
Baca juga:
- Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Perpanjang Fasilitas Pinjaman Rp252 Miliar dari QNB Indonesia
- Bayan Resources, Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Ini Raup Laba Rp4,7 Triliun di 2020
- Konglomerat Low Tuck Kwong Rogoh Kocek Lagi, Kali Ini Hampir Rp7 Miliar Tambah Saham di Bayan Resources
- Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Dapat Perpanjangan Pinjaman dari Sumitomo Mitsui hingga 2024
Adapun total liabilitas perseroan naik menjadi 762,20 juta dolar AS pada akhir kuartal I 2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar 758,17 juta dolar AS. Liabilitas tersebut terdiri atas 509,74 juta dolar AS liabilitas jangka panjang dan 252,46 juta dolar AS liabilitas jangka pendek.
Total aset Bayan Resources naik menjadi 1,83 miliar dolar AS pada akhir kuartal I 2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 di posisi 1,6 miliar dolar AS. Total aset itu termasuk kas dan setara kasi BYAN yang melejit 57,58 persen menjadi 604,83 juta dolar AS pada akhir kuartal I 2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar 383,81 juta dolar AS.