Harga Uang Kripto Turun, Begini Analisa Pasar Luno dan Kraken

JAKARTA – Turunnya harga Bitcoin cs dalam beberapa hari ini membuat kapitalisasi pasar uang kripto berkurang sebesar 260 miliar dolar AS sekitar Rp3.7 triliun. Pada penutupan pasar, harga Bitcoin anjlok hampir 10 persen dalam sehari ke harga 49.281 dolar AS.  

Melansir Coinmarketcap, primadona kripto nomor dua setelah bitcoin, Ethereum juga mengalami penurunan lebih dari 11 persen ke harga 2.202 dolar AS. Sedangkan Ripple (XRP) juga merosot tajam hingga 22 persen.

Penurunan harga uang kripto ini diprediksi akibat adanya pengetatan pajak yang dikeluarkan oleh presiden AS, Joe Biden. Menurut Vijay Ayyar selaku Kepala Pengembangan Bisnis Bursa Kripto di Luno, penurunan tersebut akan memicu kenaikan ke langkah berikutnya.

“Secara keseluruhan harga cryptocurrency sudah naik cukup tinggi, dan mungkin akan koreksi sebelum langkah berikutnya,” ungkap Vijay Ayyar sebagaimana dikutip dari CNBC International pada Jumat 23 April.

“Ada juga penurunan pasar saham yang lebih luas, yang mungkin mempengaruhi semua aset berisiko,” kata Ayyar.

Pada tahun 2021 ini harga Bitcoin sendiri telah mengalami peningkatan sebesar 71 persen. Sedangkan Ethereum melonjak 200 persen. Meroketnya harga uang kripto itu dipicu oleh semakin banyaknya para investor di uang kripto seperti Tesla dan Square.

Selain itu, sejumlah bank juga mulai menawarkan investasi uang kripto ke para nasabahnya seperti yang dilakukan oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs.

Meskipun demikian, pasar mengkhawatirkan adanya peraturan ketat dari pemerintah sehingga menekan harga bitcoin cs hingga merosot dan merugikan investor. Hal tersebut diungkapkan oleh Jesse Powell selaku CEO Kraken. Dia memperingatkan pemerintah terkait peraturan yang menekan uang kripto.