Gubernur Jatim: Nekat Mudik Dikarantina 5 Hari dengan Biaya Sendiri
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan masyarakat yang nekat melakukan mudik Lebaran akan dikarantina selama lima hari. Biayanya ditanggung sendiri.
”Ada klausul di Inmendagri (Instruksi Mendagri), kalau ada yang nekat mudik, maka mereka akan dikarantina lima hari dan biaya karantina atas mereka yang mudik itu," ujar Khofifah dikutip Antara, Rabu, 21 April.
Instruksi Mendagri Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro menyebutkan Mendagri menginstruksikan kepala desa/lurah melalui posko desa/posko kelurahan menyiapkan tempat karantina mandiri selama 5x24 jam dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Disebutkan biaya karantina dibebankan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan tersebut.
”Mari kita sayangi keluarga, terutama orang tua. Data menunjukkan 48,3 persen lansia yang terkena COVID-19 berpotensi meninggal dunia," kata Khofifah.
Baca juga:
- KRI Nanggala-402 yang Hilang di Bali Diduga Masuk Palung Berkedalaman 700 Meter
- Petugas Temukan Bule Cantik di Kuta Utara Bali yang Bersiasat Melukis Masker di Wajah Kelabui Satpam
- Oknum Penyidik KPK yang Peras Walkot Tanjungbalai Ditangkap, Kini Berada di Propam Polri
- Ketua KPK Tegaskan Bakal Tindak Oknum Penyidik yang Minta Rp1,5 Miliar ke Wali Kota Tanjungbalai
Dia meminta masyarakat untuk bersabar dengan tidak mudik. Sebab di sejumlah negara muncul tren COVID-19 gelombang ketiga. Terjadi peningkatan kasus COVID-19 cukup signifikan karena masyarakat tidak lagi disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
”Kita tidak ingin, Indonesia atau Jawa Timur mengalami hal yang seperti itu," sambung Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Polda Jatim kata Khofifah menggelar Operasi Ketupat Semeru 2021 yang digelar selama 14 hari, mulai 12 hingga 25 April 2021.
"Untuk antisipasi masyarakat melakukan mudik, Polda Jatim telah melakukan penyekatan di tujuh titik perbatasan," kata Khofifah.