Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memperbarui informasi insiden hilangnya KRI Nanggala-402 di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

“Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi dalam keterangannya, Rabu, 21 April.

Hadi berharap, kapal selam buatan Jerman tahun 1979 tersebut masih bisa ditemukan. Saat ini, kata dia  TNI tengah mengerahkan berbagai kapal perang menuju ke tempat kejadian.

Selain itu, Indonesia telah meminta bantuan Singapura dan Australia yang memiliki kapal penyelamat kapal selam. Ada dugaan, kapal itu kini berada di palung di kedalaman 700 m. 

"Besok saya segera menuju ke lokasi," kata Hadi.

KRI Nanggala semula ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di laut Bali. Latihan yang rencananya dihadiri oleh Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudho Margono tersebut akan digelar Kamis, 22 April

Namun, KRI Nanggala diduga tenggelam saat sedang gladi resik untuk latihan penembakan rudal. Semula sejumlah wartawan akan dilibatkan untuk meliput latihan penembakan rudal tersebut.

Para wartawan yang seharusnya sudah memasuki KRI dr Soeharso pada pukul 10.00 WITA, hingga kini masih belum mendapat informasi tentang rencana keberangkatan.

Sempat terpantau lalu lintas kapal melalui aplikasi Marine Radar pada pukul 10.00 hingga 12.00 WITA, tampak ada dua kapal militer di sebelah utara Bali.

Keduanya nampak berjarak dalam posisi berdampingan. Namun, pada pukul 15.30 WITA, salah satu kapal sudah terlihat mendekati pesisir Bali Utara, sedangkan kapal lainnya masih tetap berada di posisi semula.