Ramayana Hancur-hancuran di 2020, Rugi Rp138 Miliar Meski Raup Pendapatan Rp2,57 Triliun
JAKARTA - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mencatatkan penurunan kinerja di tahun 2020. Perusahaan retail berkode RALS ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp138,87 miliar, efek terhantam pandemi COVID-19.
Dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu 18 April, Ramayana meraup pendapatan sebesar Rp2,57 triliun pada tahun lalu. Capaian ini turun 54,02 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5,59 triliun.
Adapun penjualan barang beli putus menjadi kontributor pemasukan sebesar Rp2,06 triliun. Kemudian, komisi penjualan konsinyasi berkontribusi sebesar Rp466,26 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok penjualan Ramayana juga turun menjadi Rp1,45 triliun dari sebelumnya Rp3,1 triliun. Laba kotor RALS pun tercatat sebesar Rp1,07 triliun atau turun 57,02 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,49 triliun.
Baca juga:
- Matahari, Ramayana dkk Ramai-Ramai Tutup Beberapa Toko, Efek PSBB Jokowi dan Anies?
- Ramayana Masih Tutup 13 Gerai karena Belum Membaiknya Daya Beli Masyarakat
- Pandemi COVID-19 Masih Berlangsung, Siapa Susul Golden Truly Tutup?
- Kaleidoskop 2020: Ekonomi Indonesia 'Terpapar' dan 'Terkapar' karena COVID-19
Secara keseluruhan, Ramayana Lestari Sentosa dapat memangkas beban-beban perusahaan. Tapi, dengan penurunan pendapatan yang signifikan, bottom line RALS berbalik menjadi rugi Rp138,87 miliar dari tahun 2019 yang mencatatkan laba bersih Rp647,89 miliar.
Hingga tutup tahun 2020, aset RALS tercatat sebesar Rp5,28 triliun atau turun 6,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5,64 triliun. Adapun kas dan setara kas RALS tercatat sebesar Rp1,55 triliun.
Pada akhir 2020, liabilitas RALS meningkat 5,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,56 triliun. Sedangkan ekuitas RALS turun 10,81 persen menjadi Rp3,71 triliun.