Saat Burger Eksklusif Racikan Koki Restoran Michelin Laris Manis Diminati Warga Amsterdam

JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang memukul sektor perekonomian, sangat terasa bagi pelaku industri hotel. Tak terkecuali hotel bintang lima Waldorf Astoria di Amsterdam, Belanda.

Tanpa tamu dan ruang makan terbuka di tengah pembatasan COVID-19, Waldorf dituntut untuk mampu berkreasi dengan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Dan, pilihan jatuh pada kreasi burger oleh koki restoran hotel yang mengantongi bintang Michelin.

Memiliki tarif kamar per malam mulai dari 700 dolar Amerika Serikat, hotel ini menghadirkan menu burger untuk pemesanan bawa pulang seharga 23 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp334 ribu. 

Bukan asal burger, selain dibuat oleh chef restoran hotel dengan jaminan kelezatan dari bintang Michelin yang dimiliki, seluruh bahan pembuat burger juga dipilih dari yang terbaik, pun demikian dengan bumbu-bumbu yang digunakan. 

Manajer hotel yang terletak di sisi Kanal Amsterdam yang terkenal ini, Roberto Payer menyebut, pihaknya bersama para koki harus menemukan sesuatu yang unik. Termasuk kemasan dan cara pengemasannya yang dibuat eksklusif, menjadikan burger ini terlihat elegan.

"Cara kami melakukannya, cara kami menyiapkannya, cara kami menyajikannya, cara kami mengemas untuk dibawa pulang sangat berbeda dengan burger lainnya," ujar Payer melansir Reuters, Sabtu 17 April.

Harga 19.50 euro atau sekitar 23 dolar Amerika Serikat ditambah biaya pengiriman melalui layanan Uber Eats, Burger Waldorf Signature terbuat dari patty daging Holstein-Frisian 240 gram dan disajikan dengan bacon Duke of Berkshire Inggris di atas roti brioche Prancis dan keju Belanda.

Hasilnya, burger ini laris manis dipesan dan mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Pengulas Uber Eats telah memberikannya 4,8 bintang dari 5. Setiap minggu, ada ratusan pesanan burger ini, kendati belum mampu mengimbangi dampak penutupan berkepanjangan makan ditempat sesuai pembatasan yang berlaku.

Koki eksekutif yang berada di balik burger fenomenal ini Sidney Schutte mengatakan, membuat burger sempurna membutuhkan penelitian yang serius. Di waktu normal, Schutte menjalankan restoran  dengan dua Bintang Michelin 'Spectrum' yang ada di hotel tersebut dan tidak menyajikan burger. 

"Aku sedikit gugup. Apa ini akan baik-baik saja? Apa akan baik-baik saja?" Pasti burger terbaik yang bisa Anda beli di, sini di Amsterdam harus sempurna," katanya.

Menjadi pertanyaan menarik, saat pembatasan COVID-19 di Amsterdam dilonggarkan dan hotel dibuka kembali, apakah burger populer ini akan ada di menu eksklusifnya?