Hakim Brasil: Perusahaan Teknologi Harus Patuhi Hukum Setempat

JAKARTA – Hakim Brasil Alexandre de Moraes mengatakan bahwa seluruh perusahaan teknologi harus mematuhi undang-undang yang ditetapkan di Brasil. Jika tidak, platformnya dapat ditangguhkan.

Meski tidak menyebutkan nama perusahaan teknologinya, Moraes membuat pernyataan ini sehari setelah CEO Meta, Mark Zuckerberg, membuat video yang menjelaskan bahwa mereka akan menghapus program pengecekan fakta independen di AS.

Meta akan beralih ke fitur Catatan Komunitas, seperti yang digunakan platform X, dan mengurangi penyensoran pada diskusi sensitif seperti pembahasan imigrasi atau yang berkaitan dengan politik. Sepertinya, pernyataan Moraes diarahkan untuk Meta.

Pasalnya, dalam acara peringatan dua tahun kerusakan di Brasil terhadap berbagai lembaga, Moraes mengatakan bahwa pengadilan tinggi akan memantau perusahaan teknologi dengan ketat. Mereka tidak akan membiarkan raksasa teknologi memanfaatkan keuntungan dari ujaran kebencian.

"Di Brasil, (perusahaan-perusahaan) hanya akan terus beroperasi jika mereka menghormati undang-undang Brasil, terlepas dari omelan para manajer Big Tech," kata Moraes, dikutip dari Reuters pada 9 Januari.

Di sisi lain, jaksa penuntut Brasil telah memerintahkan Meta untuk memberikan klarifikasi mengenai pernyataan Zuckerberg. Mereka ingin memastikan apakah program pemeriksaan fakta juga akan diberlakukan di Amerika Selatan.

Meta diberi waktu selama 30 hari untuk menanggapi permintaan jaksa penuntut. Menurut penjelasan jaksa, perintah klarifikasi yang diberikan kepada Meta masih terkait dengan penyelidikan tindakan media sosial dalam memerangi misinformasi dan kekerasan daring.