Polda Metro Diminta Usut Investasi Bodong 'Join Noop'
JAKARTA - Polda Metro Jaya diminta untuk segera mengusut kasus dugaan penipuan modus investasi bodong 'Join Noop' yang menjadikan ribuan orang sebagai korban.
Kasus investasi bodong tersebut diketahui dilaporkan ke Bareskrim Polri. Kemudian, penanganannya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
"Hari ini perwakilan korban PT Noop Mitra Bersama ini melakukan aksi di Polda Metro Jaya untuk menanyakan proses penanganan laporan yang telah dilaporkan di Mabes Polri bulan lalu, sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak kepolisian," ujar Kuasa hukum korban, Nibezaro Zebua, kepada wartawan, Senin, 6 Januari.
Para korban investasi bodong tersebut menggelar aksi unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya. Mereka membentakan spanduk yang bertuliskan permohonan kepada Polda Metro Jaya agar segera mengusut kasus tersebut dan menangkap otak kejahatannya yakni, Teddy Martono selaku Direktur PT Noop Mitra Bersama.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga diminta untuk memeriksa beberapa artis yang turut mempromosikan Join Noop.
"Kami sebagai kuasa hukum berharap laporan ini ditindaklanjuti dan seluruh pelaku maupun komplotannya ada beberapa artis yang ada di porster tadi, mohon ditangkap," sebutnya.
Nibezaro Zebua menyebut sebelum menggelar aksi unjuk rasa, pihaknya sempat berkoordinasi dengan pihak Direktorat Kriminal Khusus perihal perkembangan kasus yang menyebabkan 1.500 orang korban dan merugi sekitar Rp80 miliar.
Menurutnya, dari laporan yang diterima, belum ada kepastian penanganan perkara penipuan modus investasi bodong.
"Laporan itu masih belum ada kepastian penangannnya. Jadi kami berharap tadi segara diproses laporan itu supaya ada atensi supaya ditangkap itu direkrut PT Noop Mitra Versama atas nama Teddy Martono," kata Nibezaro.
Baca juga:
- Tak Heran Disbud DKI Tersandung Korupsi, PSI: Ada Permintaan Anggaran Janggal
- Undangan Penetapan Paslon Terpilih Pilkada Jakarta Siap Diantar Langsung ke RK di Bandung
- Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 2 Orang Luka-luka
- Muncul Penipuan Makan Bergizi Gratis, DPR: Jangan Sampai Buat Masyarakat Pesimis
Menambahkan, salah satu korban, Inggrit menyebut PT Noop Mitra Bersama yang begerak di bidang pengadaan power bank menawarkan investasi dengan keuntungan yang tinggi, mencapai 30 persen. Hal itulah yang membuat banyak pihak tertarik dan menyerahkan uangnya.
Hanya saja, dari kurun waktu yang dijanjikan, tak sepeserpun keuntungan yang diterima. Justru, Teddy Martono selaku direktur perusahaan tak bisa ditemui dan hilang tanpa kabar.
"Perusahaan ini kan bergerak di bidang penyewaan dan penjualan power bank tapi dia juga membuka peluang bisnis menarik investor untuk bekerja sama sehingga investor itu diming-imingi keuntungan paling kecil 30 persen dari minimal modal yang disetorkan," kata Inggrit.