Gojek-Tokopedia Merger Akan Menjadi GoTo
JAKARTA - Kabar merger antara Gojek dan Tokopedia dikabarkan kian mendekati kenyataan. Rumor terbaru bahkan mengatakan jika penggabungan dua startup terbesar di Indonesia itu akan memakai nama GoTo.
Mengutip laporan dari The Information, Kamis, 15 April, proses merger Gojek dan Tokopedia akan diselesaikan pada akhi bulan April ini. Nantinya hasil perkawinan Gojek-Tokopedia ini akan memiliki manajemen tersendiri yang dipimpin oleh empat eksekutif dari masing-masing perusahaan.
Adapun eksekutif dari GoTo akan diisi eksekutif dari masing-masing perusahaan, termasuk co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, serta CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan presiden Patrick Cao. Mereka berempat akan berbagi kontrol dalam membuat keputusan penting dan mengembangkan strategi bisnis secara keseluruhan.
Kendati bocoran informasi soal merger sudah banyak bertebaran di lini massa, pihak Gojek maupun Tokopedia belum mengelurkan informasi resmi terkait hal ini. Apalagi syarat kesepakatan merger telah disetujui dan tinggal menunggu restu para pemegang saham dari rencana IPO Gojek dan Tokopedia.
"Semua syarat kesepakatan telah disetujui. (Merger) ini membawa dua perusahaan yang tidak saling bersaing untuk bersama," kata seorang sumber yang enggan disebut identitasnya, dirangkum dari Reuters.
Baca juga:
Di sisi lain, penggabungan keduanya akan memperkuat posisi mereka untuk melawan pesaing seperti, Grab dan Shopee. Bahkan Gojek dan Tokopedia disebut-sebut akan menciptakan startup raksasa yang memiliki beragam bisnis mulai dari ride-hailing, pembayaran digital, belanja dan pengiriman online, serta layanan lainnya.
Reuters juga melaporkan jika Gojek dan Tokopedia akan memiliki valuasi dana hingga 18 miliar dollar AS atau sekitar Rp 263 triliun. Angka yang fantastis untuk membuat entitas keduanya menjadi platform terbesar di Asia Tenggara.
Apalagi kedua perusahaan memiliki beberapa investor besar. Sebut saja Gojek yang memiliki investor dari Warburg Pincus dan Tencent Holdings. Mereka juga memiliki investor yang sama, seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital, dan Google.