Melihat Wisata Religi Makam Syekh Jumadil Kubro Semarang yang tak Pernah Sepi dari Peziarah

YOGYAKARTA – Kota Semarang, Jawa Tengah tidak hanya terkenal dengan wisata sejarah dan kuliner, namun ada juga wisata religi yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Kota Lumpia. Salah satunya adalah wisata religi makam Syekh Jumadil Kubro.

Bagi umat Islam, wisata religi bisa memberikan manfaat bagi mental dan spiritualitas seseorang. Mulai dari meningkatkan keimanan, menambah wawasan keagamaan, hingga menambah wawasan budaya dan sejarah suatu tempat.

Wisata Religi Makam Syekh Jumadil Kubro

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, salah satu makam yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya Syekh Jumadil Kubro berada di Jalan Yos Sudarso atau juga dikenal sebagai Jalan Pantura Semarang-Demak, wilayah kelurahan Terboyo Kulon, Semarang. Letaknya tidak jauh dari Gerbang Tol Kaligawe.

Saat ini, Makam Syekh Jumadil Kubro menjadi satu kompleks dengana area masjid. Makam itu berada di area bawah Masjid Jami Syekh Jumadil Qubro.

Pengunjung yang ingin berziarah bisa langsung masuk menuju makam. Tak ada tarif masuk yang dipatok, hanya saja peziarah diharuskan mengisi buku tamu. Biaya parkir di area ini juga bisa dibilang sama dengan biaya parkir umumnya di Kota Semarang.

Sebelum menjadi destinasi wisata religi, dulunya Makam Syekh Jumadil Qubro hanya sebuah gundukan tanah yang dipagari dan diberi atap. Lokasinya juga berada di area pertambakan. Para peziarah yang ingin berkunjung harus berjalan di jalan setapak yang terbuat dari kayu.

Karena jumlah peziarah yang berkunjung ke makam tersebut semakin ramai dari waktu ke waktu, yayasan pengurus makam tersebut kemudian mendirikan masjid agar lebih layak.

Pembangunannya dimulai pada tahun 2009 dan dilakukan secara bertahap. Pembangunan Masjid Syekh Jumadil Kubro baru selesai pada tahun 2014.

Setelah masjid tersebut selesai dibangun, jumlah peziarah semakin banyak. Waktu-waktu paling ramai biasanya ada di bulan Rajab dan bulan Ruwah.

Selain di Terboyo, Semarang, beberapa tempat lain juga diyakni sebagai makam Syekh Jumadil Kubro. Di antaranya adalah puncak bukit Turgo, Sleman; di pemakaman Troloyo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto; dan di Wajo, Sulawesi Selatan.

Makam Syekh Jumadil Kubro yang ada di Semarang memiliki panjang lebih dari 2 meter. Batu nisan dan sisi-sisi makam itu terbuat dari kayu warna coklat yang mengkilap.

Mengenal Syekh Jumadil Kubro

Syekh Jumadil Qubro merupakan mubaligh terkemuka yang mendakwahkan Islam di Nusantara. Nama aslinya adalah Sayyid Jamaluddin Al Husaini Al Kabir. Ia juga dikenal dengan nama Jamaluddin Akbar Al-Husaini atau Maulana Husain Jumadil Kubro.

Syekh Jumadil Kubro termasuk salah satu ulama Nusantara yang melahirkan banyak wali. Silsilah Syekh Jumadil Kubro ini melahirkan beberapa wali seperti Ibrahim Asmoroqondi dan Maulana Ishak.

Janah dan Ayundasari dalam jurnal bertajuk Islam dalam Hegemoni Majapahit: Interaksi Majapahit dengan Islam Abad ke-13 sampai 15 Masehi menyebutkan bahwa Syekh Jumadil Kubro merupakan buyut sekaligus pembimbing dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Oleh sebab itu, banyak yang menyebut Syekh Jumadil Kubro sebagai sesepuh Wali Songo.

Demikian informasi tentang wisata religi makam Syekh Jumadil Kubro. Dapatkan update berita pilihan lainnyahanya di VOI.ID.