Korut Diperkirakan Tambah Pasukan dan Senjata ke Rusia, Presiden Zelensky: Kami akan Berikan Respons

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina siap memberikan respons nyata, seiring dengan adanya kemungkinan Korea Utara menambah jumlah pasukan dan persenjataannya yang dikirim untuk membantu Rusia di medan perang.

Presiden Zelensky mengatakan pada Hari Senin, lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas dan terluka di wilayah Kursk Rusia, memperingatkan Pyongyang dapat mengirim lebih banyak personel dan peralatan untuk tentara Moskow.

"Ada risiko Korea Utara mengirim pasukan tambahan dan peralatan militer ke tentara Rusia," kata Presiden Zelensky di X setelah menerima laporan dari panglima militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi, melansir Reuters 24 Desember.

"Kami akan memberikan tanggapan yang nyata terhadap hal ini," tambahnya.

Perkiraan korban tewas tentara Korut yang disampaikan Presiden Zelensky lebih tinggi daripada yang diberikan oleh Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul, yang pada Hari Senin mengatakan sedikitnya 1.100 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka.

Penilaian tersebut sejalan dengan pengarahan minggu lalu oleh badan mata-mata Korea Selatan, yang melaporkan sekitar 100 kematian dengan 1.000 lainnya terluka di wilayah tersebut.

Presiden Zelensky mengatakan ia mengutip data awal. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tentang kerugian akibat pertempuran secara independen.

Rusia tidak mengonfirmasi atau membantah keberadaan warga Korea Utara di pihaknya.

Sebelumnya, Pyongyang awalnya menolak laporan tentang pengerahan pasukan tersebut sebagai "berita palsu", tetapi seorang pejabat Korea Utara mengatakan pengerahan tersebut sah secara hukum.

Menurut penilaian Ukraina dan sekutu, Korea Utara telah mengirim sekitar 12.000 tentara ke Rusia.

Beberapa dari mereka telah dikerahkan untuk bertempur di wilayah Kursk Rusia, tempat Ukraina masih menguasai sebagian wilayah setelah serangan lintas batas besar-besaran pada Bulan Agustus.

JCS menambahkan, mereka telah mendeteksi tanda-tanda Pyongyang berencana untuk memproduksi pesawat nirawak bunuh diri yang akan dikirim ke Rusia, selain peluncur roket ganda 240 mm dan howitzer gerak sendiri 170 mm yang telah dipasok.

Kyiv terus menekan sekutu untuk memberikan tanggapan yang lebih keras karena mengatakan transfer pengalaman perang dan teknologi militer Moskow dan Pyongyang merupakan ancaman global.

"Bagi dunia, biaya untuk memulihkan stabilitas selalu jauh lebih tinggi daripada biaya untuk menekan mereka yang mengganggu situasi dan menghancurkan kehidupan," kata Presiden Zelensky.