Dua Ormas Dalang Keributan di Ciledug Bikin Rugi Para Pedagang
TANGERANG – Bentrok dua organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Hos Tjokroaminoto, Larangan, Ciledug Kota Tangerang membuat banyak kerugian yang dialami masyarakat sekitar. Salah satunya adalah pedagang makanan di sekitar lokasi bentrokan.
Sebut saja Robi, salah satu warga sekitar Larangan, Ciledug yang tak mau disebutkan nama aslinya menceritakan momen keributan dua ormas adu kekuatan pada Jumat malam, 21 Desember.
Robi menceritakan, pada malam itu, masing-masing kelompok telah berkumpul sambil menenteng senjata tajam (sajam) di dua arah Jalan Hos Tjokroaminoto.
“Jadi ada yang di kanan (Jakarta-Tangerang. Ada juga yang di kiri (Tangerang-Jakarta),” ucap Robi saat ditemui VOI di lokasi, Senin, 23 Desember.
Robi mengaku pada saat kejadian dirinya ada di tengah, diantara dua arah. Kedua kelompok saling serang menggunakan senjata tajam, dan saling melempar batu.
Para pembuat keributan itu berusaha mengambil benda apa pun untuk bisa menyerang lawannya. Bahkan gelas milik penjual pecel ayam diambilnya untuk dilempar.
Baca juga:
- Momen Istri Ketahuan Selingkuh, Kebablasan Tabrak Suami Pakai Mobil Sampai Kakinya Patah
- Istri yang Tabrak Suami karena Ketahuan Selingkuh Ternyata Pengusaha Salon dan Toko Roti
- 3 Orang Warga Ditangkap Terkait Bentrokan di Kebon Kacang
- Kronologi Bentrokan Warga Kebon Kacang dengan Pekerja Proyek Sampai Jatuh Korban Jiwa
“Kasihan tukang pecel, gelasnya diambilin. Buat dilemparin,” ungkap Robi yang mengaku ketakutan pada saat itu.
“Ditinggalin dagangannya. Takut. Pedagang baju pada tutup,” timpalnya.
Robi pun tidak mengetahui apa pemicu keributan dua kelompok tersebut. Namun menurut sumber kepolisian, bentrokan dipicu karena masalah penurunan bendera kelompok.
“Kesalahpahaman antar ormas. Adanya penurunan bendera dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh saudara B dan saudara J dari salah satu kelompok ormas di media sosial WhatsApp dan Facebook,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Senin, 23 Desember.
Meski keributan itu sempat dimediasi oleh kepolisian namun upaya tersebut tidak berhasil. Para anggota ormas tetap berkumpul dan saling serang. Akibat keributan tersebut satu orang dilaporkan mengalami luka tusuk.