Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Sentimen Eksternal
JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 23 Desember didorong sentimen eksternal.
"Pagi ini Indeks dollar AS bergerak bergerak di bawah pergerakan Jumat pagi, 107.80 vs 108.40," ujarnya kepada VOI, Senin, 23 Desember.
Ariston menyampaikan penurunan indeks dolar AS ini terjadi setelah dirilisnya data indikator inflasi AS yang dirilis pada Jumat malam yaitu Core PCE Price indeks MoM bulan November 2024 yang tercatat sebesar 0,1 persen, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai 0,3 persen.
Menurut Ariston reaksi dolar AS terhadap hasil data inflasi AS ini bisa berdampak pada penguatan rupiah hari ini.
Tapi di sisi lain, Ariston menyampaikan komentar negatif terhadap kebijakan kenaikan PPN yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini.
Baca juga:
Oleh sebab itu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin, 23 Desember berpotensi menguat terhadap dolar AS ke arah Rp16.100 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp16.200 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 20 Desember 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,56 persen di level Rp16.222 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,04 persen ke level harga Rp16.270 per dolar AS.