Rupiah Berpotensi Kembali Menguat Didorong Sentimen Internal
Rupiah (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 24 April 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 23 April 2024, Kurs rupiah spot di tutup menguat 0,10 persen ke level Rp16.220 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,12 persen ke level harga Rp16.244 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan dolar masih berada di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang dicapai pada awal bulan April, karena memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed membuat para pedagang semakin banyak berinvestasi pada greenback.

Ibrahim menyampaikan hal tersebut membuat sebagian besar mata uang Asia berada di bawah tekanan.

Selain itu, keputusan para menteri luar negeri Uni Eropa sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel.

"Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret 2024 ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu, 24 April.

Dari sisi internal, Ibrahim menyampaikan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh permohonan Pemohon untuk seluruhnya baik Paslon 01 maupun Paslon 03 sesuai putusan No. 1/PHPU.PRES-XXII/2024. Ini menjadi babak akhir setelah MK melakukan persidangan secara marathon selama 14 hari kerja.

Menurut Ibrahim hasil tersebut cukup positif untuk investasi dan dunia usaha. Karena, secara prinsip ada dua hal yang menjadi pertimbangan keputusan stakeholder ekonomi. Pertama adalah kepastian yaitu terkait dengan resiko.

Ibrahim menyampaikan keputusan MK ini cenderung diterima oleh sebagian masyarakat dan relatif tidak menimbulkan gejolak politik maupun sosial. Stabilitas seperti inilah yang memberikan insentif positif karena tingkat resiko menjadi kecil, sehingga sisi kepastian investasi dan ekonomi menjadi lebih terukur.

"Pertimbangan kedua, adalah faktor imbal hasil, atau tingkat keuntungan. Dalam konteks ini, Ekonomi Indonesia menawarkan potensi yang berlimpah. Mulai dari sumber daya alam, komoditas unggulan, sampai dengan local domestic demand yang mencapai 280 juta penduduk," jelasnya.

Menurut Ibrahim pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sementara secara signifikan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Artinya, peningkatan nilai tambah, manufakturing dan investasi masih mempunyai porsi dan potensi yang besar untuk memperbesar dalam rasio PDB ini.

"Keputusan MK ini menjadi angin segar bagi perekonomian nasional. Secara paralel, kondisi geopolitik dan kebijakan ekonomi global sedang tidak mendukung serta kebangsawanan dari paslon 01 maupun paslon 03 membuat perpolitikan Indonesia semakin kondusif," tuturnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 24 April 2024 dalam rentang harga Rp16.180 - Rp16.260 per dolar AS.

Terkait