Operator Kereta Peluru Nozomi Berencana Pangkas Jumlah Kursi Tanpa Reservasi

JAKARTA - Operator layanan kereta peluru Nozomi yang menghubungkan Tokyo dan Stasiun Hakata di Fukuoka di Jepang barat daya bulan lalu tengah mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah kursi yang tidak dipesan mulai musim semi mendatang.

Langkah tersebut dilakukan karena semakin banyaknya penggunaan sistem reservasi daring telah meningkatkan permintaan kursi yang dipesan untuk layanan super-ekspres pada jalur shinkansen Tokaido, serta Sanyo yang menghubungkan Tokyo dengan kota-kota besar di Jepang barat termasuk Osaka dan Kyoto.

Central Japan Railway Co. dan West Japan Railway Co. sedang mempertimbangkan untuk mengurang 85 dari 250 kursi yang tidak direservasi yang saat ini dialokasikan untuk tiga gerbong kereta dengan membuat satu di antaranya khusus untuk kursi yang dipesan, kata sumber yang mengetahui masalah itu, melansir Kyodo News 20 Desember.

Saat ini, kereta shinkansen Nozomi beroperasi dengan 16 gerbong, menampung sekitar 1.320 penumpang. Tarif kursi nonreservasi untuk layanan yang menghubungkan stasiun Tokyo dan Shin-Osaka ditetapkan sebesar 13.870 yen atau 850 yen lebih murah daripada kursi yang dipesan.

"Kami sedang mempelajari cara menawarkan pengaturan tempat duduk yang optimal berdasarkan bagaimana kursi yang dipesan digunakan," kata seorang pejabat JR Central.

Diketahui, kereta peluru Nozomi mulai beroperasi pada tahun 1992 dengan semua kursi yang dipesan. Namun, sejak tahun 2003 silam, kereta tersebut menawarkan layanan kursi nonreservasi.

Sejak liburan akhir tahun dan Tahun Baru tahun fiskal 2023, kereta telah beroperasi dengan semua kursi yang dipesan selama musim sibuk tahun ini, sambil mengalokasikan tiga gerbong untuk penumpang nonreservasi kecuali untuk periode tersebut.