Harga Ethereum Merosot, Holder Kripto Mulai Borong Koin ETH
JAKARTA - Investor jangka panjang alias holder kripto mulai mengakumulasi Ethereum (ETH) di saat pasar kripto lesu. Data dari IntoTheBlock mengungkapkan bahwa pemegang jangka panjang kini memiliki total 110 juta ETH.
Bersamaan dengan itu, data dari Santiment menunjukkan 104 dompet besar atau whale wallet yang masing-masing memiliki lebih dari 100.000 ETH kini menguasai 57% dari total pasokan Ethereum yang nilainya mencapai 333,1 miliar dolar AS (Rp5.329,6 triliun).
Meningkatnya para pemegang ETH terlihat dari bertambahnya saldo mereka sepanjang tahun ini meski pasar kripto mulai rontok. Laporan tersebut juga mencatat bahwa 74% dari pemegang ETH telah menyimpan aset ini selama lebih dari satu tahun.
Whale wallet, yang menguasai 53% pasokan Ethereum, menjadi penggerak utama dalam tren ini. Selama tujuh hari terakhir, transaksi dengan nilai lebih dari 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar) mencatatkan total volume 65,4 miliar dolar AS (Rp1.046,4 triliun), sementara aliran bersih keluar dari bursa mencapai 912,97 juta dolar AS (Rp14,6 triliun). Situasi ini menandakan bahwa ETH mulai dialihkan ke dompet whale.
BACA JUGA:
Sentimen Masih Positif
Data dari Santiment juga mencatat bahwa 104 dompet whale kini menguasai hampir 58% dari total pasokan ETH, yang merupakan rekor tertinggi. Kepercayaan para pemegang besar ini mencerminkan keyakinan terhadap masa depan Ethereum meski harganya yang tergelincir di bawah 4.000 dolar AS (Rp64 juta).
Namun, kepemilikan oleh dompet menengah yang memiliki antara 100 hingga 100.000 ETH justru mengalami penurunan ke titik terendah sepanjang masa, yaitu sekitar 33% dari total pasokan. Meski begitu, jumlah dompet staking di jaringan Ethereum terus bertambah, menunjukkan prospek jangka panjang yang semakin cerah.
Sementara itu, pakar investasi dari Bitwise, Juan Leon, memprediksi Ethereum akan menjadi motor penggerak utama dalam pasar tokenisasi aset pada 2025. Leon menyebut Ethereum sebagai pemimpin pasar dengan dominasi 81% dalam sektor tokenisasi. Selain itu, dana investasi yang mengalir ke ETF Ethereum juga mencetak rekor baru, mencapai 428,5 juta dolar AS (Rp6,8 triliun) pada 5 Desember 2024.
Leon memperkirakan pendapatan Ethereum dari sektor tokenisasi aset dunia nyata (RWA) dapat melampaui 2,4 miliar dolar AS (Rp38,4 triliun) tahun ini hingga 40 kali lipat pada 2025. Keunggulan Ethereum sebagai platform kontrak pintar (smart contract) yang andal dan aman, didukung oleh jaringan validator yang kuat, diyakini akan terus mendukung pertumbuhan Ethereum di sektor ini.