PR Besar Zoom untuk Selesaikan Masalah di Aplikasinya
JAKARTA - Aplikasi teleconference Zoom akan menghentikan pengembangan fiturnya dalam 90 hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki masalah keamanan dan privasi yang dipersoalkan banyak pihak beberapa pekan terakhir.
Terlebih semenjak aplikasi ini kian populer digunakan banyak orang untuk bekerja atau belajar dari rumah, selama masa darurat COVID-19. Setidaknya menurut laporan Analytics SimiliarWeb, 535 persen pengguna internet telah mengunduh Zoom.
"Dalam 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan tenaga yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, melacak, dan memperbaiki isu (keamanan) dengan lebih proaktif," jelas CEO Zoom, Eric Yuan. "Kami pun akan transparan dalam melakukan proses ini."
Baca juga:
Dalam tulisan di blog pribadinya, Eric menjelaskan bagaimana perusahaan itu mendapat sambutan pengguna yang begitu antusias. Pengguna Zoom melonjak drastis dari 10 juta pengguna harian pada Desember 2019 menjadi 200 juta pengguna harian, yang mengunduh aplikasi ini secara gratis maupun berbayar.
Jelas ini jadi tantangan terberat bagi Eric untuk menangani lonjakan 200 juta penggunanya. Ditambah dengan serangkaian isu keamanan data pribadi pengguna yang kian membebani perusahaan itu, seperti dikutip The Guardian.
Dalam beberapa pekan ini, beragam kelemahan keamanan aplikasi video call Zoom terungkap. Mulai dari berbagi data dengan Facebook, menyalahi keamanan privasi di Mac, berbagi data dengan LinkedIn, hingga layanan video call yang mudah diretas.
Aplikasi desktop Zoom pun juga penuh dengan berbagai masalah bug keamanan, beberapa di antaranya berpotensi memungkinkan peretas mengambil alih komputer pengguna. Serangkaian masalah ini membuat Zoom digugat ke Pengadilan Federal, New York.
"Zoom memperhatikan privasi, keamanan, dan kepercayaan penggunanya dengan sangat serius. Selama pandemi Covid-19, kami bekerja sepanjang waktu untuk memastikan bahwa rumah sakit, universitas, sekolah, dan bisnis lainnya di seluruh dunia dapat tetap terhubung dan beroperasi," kata juru bicara perusahaan Zoom.inc.
Kini Zoom untuk sementara waktu harus terpaksa membekukan serangkaian fitur baru yang akan disematkan pada aplikasinya. Setidaknya Zoom harus bisa segera memperbaiki masalah privasi dan keamanan aplikasi miliknya.
Zoom sejatinya adalah aplikasi konferensi video yang bisa digunakan untuk chatting, telepon, meeting, kelas online, memberi tutorial, dan lain-lain secara live. Belakangan fitur teleconference dari Zoom kian populer digunakan, semenjak pandemi virus corona.