Zoom Benahi Fitur Keamanannya Pasca Aksi <i>Zoombombing</i>
Ilustrasi Zoom (unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi konferensi video Zoom memperbarui sistem keamanan dan proteksi privasi pada aplikasinya. Pembaruan ini hadir dalam update Zoom versi 5.0, yang telah mendukung fitur enkripsi selama proses teleconference berlangsung. 

Melansir The Verge, Zoom menggunakan standar enkripsi ACM 256-bit GCM. Sistem tersebut akan meningkatkan perlindungan data dan resistensi terhadap gangguan yang kerap terjadi selama teleconference

Meski bukan enkripsi end-to-end, namun Zoom mengklaim tingkat enkripsi ini akan mudah digunakan bagi pengguna layanannya. Sistem ini akan secara menyeluruh aktif setelah pengguna Zoom mendapatkan update software

Sejatinya, Zoom memang sedang bermasalah dengan perlindungan data pribadi penggunanya. Apalagi sejak laman The Intercept mengungkap bahwa fitur keamanan pada Zoom tidak akurat dan jauh dari standar enkripsi yang di bawah rata-rata. 

Terlebih fenomena Zoombombing, yang kerap mengganggu teleconference pengguna Zoom. Gangguan yang sering dialami penggunanya, mulai dari tampilan gambar atau video porno hingga umpatan kata-kata bernada provokasi. 

Menurut perusahaan keamanan Exabeam, Zoom telah melakukan peningkatan signifikan pada layanannya. Dengan tujuan untuk memberikan keamanan dan proteksi privasi penggunanya dalam layanan teleconference.  

"Pindah ke skema enkripsi AES 256-bit GCM harus menjadi langkah yang cukup untuk mendukung tingkat enkripsi yang diharapkan untuk streaming data konferensi," ungkap kepala teknik di Check Point Security, Mark Ostrowski.

Dijelaskan Mark, Zoom kini memberikan kontrol penggunanya dalam mengatur privasi dalam setiap pertemuan video. "Kontrol Routing Data' pengguna juga dapat membatasi di mana data konferensi dapat dialihkan sebagai bagian dari panggilan," jelasnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, Zoom juga telah menambahkan beberapa fitur lain untuk meningkatkan privasi penggunanya. Penambahan fitur ini secara otomatis mengubah pengaturan dasar dari Zoom dalam mengaktifkan langkah-langkah kemanan.

Sebelumnya, Founder dan CEO Zoom, Eric Yuan secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada penggunanya karena masalah keamanan pada aplikasinya. Dirinya berjanji, dalam waktu dekat akan memperbarui program security plan pada Zoom agar bisa digunakan penggunanya. 

"Dalam 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan tenaga yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, melacak, dan memperbaiki isu (keamanan) dengan lebih proaktif," kata Yuan seperti dikutip dari The Verge.