Michael Saylor Dorong Microsoft untuk Berinvestasi Bitcoin

JAKARTA - Pendiri MicroStrategy, Michael Saylor, aktif mendorong perusahaan besar termasuk Microsoft untuk berinvestasi Bitcoin sebagai aset penting perusahaan. Dalam presentasi singkatnya kepada dewan direksi Microsoft, Saylor menyebut Bitcoin sebagai "transformasi digital terbesar abad ke-21" dan menyarankan raksasa teknologi tersebut untuk mengalihkan sebagian besar asetnya ke Bitcoin demi memperkuat posisi keuangannya.

Saylor mengungkapkan, investasi Bitcoin dapat meningkatkan harga saham Microsoft hingga 584 dolar AS (sekitar Rp9,2 juta) per lembar dan menambah valuasi perusahaan sebesar 4,9 triliun dolar AS (sekitar Rp77.420 triliun) pada tahun 2034. Ia juga menyoroti risiko yang muncul dari ketergantungan pada aset tradisional seperti saham dan obligasi, yang menurutnya lebih rentan terhadap inflasi dan volatilitas pasar.

MicroStrategy telah menjadi contoh nyata dari strategi ini. Dengan cadangan Bitcoin sebanyak 386.700 BTC, atau senilai 37,7 miliar dolar AS (sekitar Rp596 triliun), perusahaan ini mencatat kenaikan harga saham sebesar 581% sepanjang 2024, jauh melampaui pertumbuhan saham Microsoft yang hanya meningkat 12% pada periode yang sama. Keberhasilan ini menjadi dasar bagi Saylor untuk mendorong Microsoft mengambil langkah serupa.

Namun, dewan direksi Microsoft, yang fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI), menolak proposal ini. Mereka menyatakan bahwa evaluasi terhadap berbagai aset, termasuk Bitcoin, telah menjadi bagian dari strategi investasi mereka. Dukungan untuk adopsi Bitcoin di Microsoft juga datang dari National Center for Public Policy Research (NCPPR), yang menyebut keputusan untuk tidak berinvestasi sebagai peluang besar yang akan dilewatkan perusahaan tersebut.

(Dok. CoinGecko)

Saat penulisan, harga Bitcoin diperdagangkan di level Rp1,52 miliar per koin. Keputusan Microsoft untuk mempertimbangkan Bitcoin akan diawasi ketat, terutama menjelang pemungutan suara pemegang saham pada 10 Desember 2024.