Produksi Batu Bara Indonesia Lampaui Target, Ini Faktor Pendorongnya

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, hingga 15 November 2024 produksi batu bara Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun 2024. Diketahui produksi batu bara telah mencapai 711,37 juta ton, sementara target yang dipatok sebesar 710 juta ton.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambang Indonesia (Perhapi), Resvani mengatakan terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingginya produksi batu bara dalam negeri.

Dikatakan Resvani, sejatinya Indonesia merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia yakni sebesar 40 persen dari total ekspor dunia.

"Permintaan batu bara ke Indonesia terus meningkat dan produksi kita trennya terus meningkat. Di tahun 2024 RKAB yang sudah disetujui hampir 900 juta ton," ujar Resvani dalam Energy Corner yang dikutip Kamis, 28 November.

Ia menambahkan, dengan menduduki posisi sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia, Indonesia memberikan respon cepat terhadap permintaan batu bara dunia.

"Sedikit fleksibel walau secara teknikal begitu ada permintaan tambahan secara teknis membutuhkan persiapan dl di lapangan," imbuh dia.

Selanjutnya, Risvani bilang, saat ini kebutuhan batu bara dunia mencapai 8,4 miliar ton per tahun. Sementara itu jumlah batu bara yang diperdagangkan sebesar 1,4 miliar ton yang didominasi berasal dari Asia.

"Maka Indonesia yang memiliki posisi geografis strategis dilihat sebagai negara yang memiliki posisoning yang lebih baik untuk melakukan suplai batu bara dunia yang tadi dominasi Asia seperti China, India, Korea Selatan dan Vietnam," terang dia.

Terakhir, faktor yang memengaruhi tingginya produksi batu bara adalah batu bara yang dihasilkan Indonesia memiliki multi-varian produk.

"Produk Indonesia memiliki kalori tinggi, memengah, rendah sehingga utilitas seluruh dunia tercover dari multiproduk batu bara Indonesia," tandas Risvani.