Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) bulan November sebesar 308,2 dolar AS per ton.

Angka ini tercatat mengalami penurunan sebesar 22,77 dolar AS per ton atau 7,39 persen dibanding HBA Oktober.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, penurunan ini dipicu oleh peningkatan pasokan gas Eropa.

"Meningkatnya pasokan gas di Eropa membuat harga gas melandai, kondisi ini berdampak juga pada harga batu bara yang ikut merosot," ujarnya dalam keterangan kepada media, Kamis 3 November.

Faktor lain yang turut memengaruhi penurunan HBA adalah produksi batu bara Tiongkok serta kondisi perekonomiannya.

"Selain itu, peningkatan produksi batu bara dan perlambatan ekonomi Tiongkok turut menjadi salah satu penyebab menurunnya harga batu bara secara global," ungkap Agung.

Adapun pergerakan HBA sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Oktober, dimana HBA terkerek hingga menyentuh level 330,97 dolar AS per ton.

Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan fluktuasi harga gas Eropa menjadi faktor pengerek utama.

Produksi batu bara Tiongkok yang meningkat, namun perlambatan perekonomiannya menjadi faktor lain menurunnya HBA bulan ini.

Agung menambahkan, terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand.

Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di-supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

"Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro," lanjutnya.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8 persen, Total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).