Kementerian PU Sebut Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 78,9 Persen

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian pembangunan bandara VVIP di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Termasuk salah satu yang menjadi perhatian adalah sisi udara (air side) bandara yang terdiri dari landasan pacu hingga control tower.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PU mengatakan, progres terkini pembangunan landasan pacu, apron dan taxiway yang merupakan bagian penting dari fasilitas sisi udara bandara IKN sudah menembus 78,919 persen.

"Pembangunan bandara VVIP IKN terus dilakukan, termasuk pada area di landasan pacu, apron dan taxiway. Progres fisik saat ini telah mencapai 78,919 persen dan akan segera rampung," jelas Ditjen Bina Marga Kementerian PU dalam unggahan Instagram resminya @pupr_binamarga, dikutip Kamis, 28 November.

Selain itu, Ditjen Bina Marga turut melaporkan progres pembangunan akses jalan menuju bandara itu sudah mencapai 66,94 persen. Diharapkan, kehadiran bandara IKN dengan kode International Civil Aviation Organization (ICAO) WALK itu dapat memberikan kemudahan akses transportasi di ibu kota baru.

"Di sisi lain, pembangunan jalan akses menuju bandara tersebut juga tengah berlangsung. Proses pembangunan mencapai 66,94 persen dan sedang difokuskan pengerjaannya agar dapat segera digunakan," sebutnya.

"Diharapkan proyek Bandara IKN dan sekitarnya dapat memberikan kemudahan akses dan memperkuat infrastruktur transportasi di IKN," tuturnya.

Sebelumnya, Bandara IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kini resmi terdaftar secara internasional dan memiliki kode International Civil Aviation Organization (ICAO) WALK.

Mengutip situs resmi Departemen Perhubungan (Dephub) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Senin, 11 November, kode ICAO Bandara IKN yaitu WALK. Namun demikian, untuk kode International Air Transportation Association (IATA) belum terdaftar.

Bandara itu sudah berstatus beroperasi umum untuk melayani penerbangan domestik dan telah mendapatkan sertifikat dapat didarati pesawat Boeing 737-800.

Dalam dunia penerbangan, ada dua jenis kode yang diakui dan digunakan. Pertama, kode ICAO yang digunakan untuk mengatur operasi pesawat terbang dan digunakan oleh pengatur lalu-lintas udara (air traffic control) serta maskapai penerbangan.

Sementara kode kedua yakni kode IATA digunakan untuk mengidentifikasi bandara di seluruh dunia. Namun, secara umum kode IATA lebih populer daripada Kode ICAO karena melekat dengan masing-masing wilayah.