Kisah Louise Joy Brown, Manusia Pertama di Dunia yang Lahir Melalui Proses Bayi Tabung

JAKARTA - Pada tanggal 25 Juli 1978, Louise Joy Brown menjadi bayi pertama di dunia yang lahir melalui fertilisasi in vitro (IVF) atau dikenal bayi tabung.

Dilansir VOI dari laman People pada Senin, 25 November 2024, kelahiran Louise berhasil berkat penelitian mutakhir dari tiga ilmuwan Inggris, yakni Dr. Robert Edwards, Dr. Patrick Steptoe, dan Jean Purdy.

Ketiga ilmuwan ini telah bekerja bersama selama satu dekade untuk mengembangkan IVF, prosedur yang menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh, kemudian embrio yang dihasilkan ditanamkan ke dalam rahim.

Meski mereka telah berhasil menciptakan embrio yang layak, kehamilan yang sukses belum tercapai. Hingga akhirnya, kelahiran Louise yang revolusioner pada tahun 1978.

Sejak saat itu, lebih dari 12 juta bayi lahir berkat program bayi tabung dan teknologi reproduksi lainnya. Prosedur ini telah membantu jutaan orang yang berjuang dengan masalah kesuburan.

Siapa Louise Joy Brown?

Louise Joy Brown menjadi terkenal sebagai bayi tabung pertama di dunia ketika lahir melalui IVF pada 25 Juli 1978 di Inggris. Menurut The New York Times, orangtuanya, Lesley dan John Brown telah berjuang dengan masalah kesuburan selama sembilan tahun.

Tes menunjukkan bahwa saluran tuba falopi Lesley tersumbat, membuatnya tidak dapat hamil secara alami. Namun, seorang dokter di klinik kesehatan setempat menginformasikan Lesley tentang Dr. Patrick Steptoe, yang sedang mengembangkan pengobatan untuk wanita dengan saluran tuba tersumbat.

Meskipun prosedur eksperimen ini hanya memberikan peluang keberhasilan 'satu dalam sejuta', Lesley memutuskan untuk meminta bantuan Dr. Steptoe.

Dengan bantuan Dr. Steptoe, Dr. Robert Edwards, dan Jean Purdy, Lesley berhasil hamil melalui IVF pada Desember 1977. Pada Juli 1978, bayi Louise lahir dengan operasi caesar di Rumah Sakit Umum Oldham di Inggris. Ini menjadikan Louise bayi pertama yang lahir melalui IVF.

Tidak hanya Dr. Steptoe dan Dr. Edwards yang memungkinkan kelahiran Louise, mereka juga berperan dalam memberi nama tengahnya. Keduanya menyarankan nama tengah 'Joy' sebagai penghormatan atas pengaruh kelahiran Louise yang akan memberikan kebahagiaan bagi banyak orang.

"Dokter memberi saya nama tengah 'Joy' karena mereka bilang kelahiran saya bisa membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Saya ingin hidup sesuai dengan nama itu," kenang Louise kepada People. PEOPLE di tahun 2017.

Orangtua Louise kemudian dikaruniai anak kedua melalui program bayi tabung bernama Natalie yang lahir pada 1982. Hal ini membuat Natalia disebut sebagai anak ke-40 di dunia yang lahir berkat program bayi tabung.

Reaksi publik pada kelahiran Louise Joy Brown

Kelahiran Louise menarik perhatian publik, bahkan sebelum ia lahir. Ketika berita kehamilan Lesley melalui program bayi tabung bocor ke media, keluarga Brown terpaksa bersembunyi untuk melindungi diri mereka dan bayi yang belum lahir.

"Kami khawatir dia akan kehilangan bayi, janin, karena media mengejar Mrs. Brown di seluruh Bristol tempat dia tinggal," kata Dr. Edwards pada BBC pada 2008.

"Jadi, secara diam-diam, Patrick Steptoe menyembunyikan ibu hamil itu di mobilnya dan membawanya ke rumah ibunya di Lincoln, media tidak tahu di mana dia." lanjutnya.

Meskipun operasi caesar Lesley dijadwalkan tengah malam untuk menghindari perhatian media, proses kelahiran itu sendiri direkam untuk membuktikan kerusakan pada saluran tuba Lesley.

"Jika tidak, akan ada skeptis yang mungkin mengklaim bahwa dia bisa hamil secara alami, tidak peduli apa yang kami katakan," kata Dr. John Webster, yang membantu melahirkan Louise kepada BBC di tahun 2003.

Kelahiran Louise menjadi sensasi media internasional, dan bayi tersebut muncul di sampul surat kabar dan majalah di seluruh dunia. Lesley, John, dan bayi Louise juga melakukan tur media selama enam bulan setelah kelahiran. Menurut klinik kesuburan Bourn Hall, mereka mengunjungi Jepang, AS, Kanada, dan Irlandia.

Namun, meskipun keluarga Brown menerima ratusan kartu ucapan dari orang-orang yang mengucapkan selamat, mereka juga menerima surat kebencian, seperti yang diingat Louise.

Beberapa orang mempertanyakan etika program bayi tabung, sementara yang lain mengkritik keluarga Brown karena terlalu terbuka mengenai kelahiran ini.

"Orangtua saya tidak punya pilihan untuk membuatnya terbuka. Jika tidak, orang akan bertanya 'Mengapa kami tidak bisa melihatnya? Ada yang salah dengan dia?'" tutur Louise kepada TIME di tahun 2018.

"Steptoe dan Edwards perlu agar kelahiran ini dipublikasikan. Jika ada sesuatu yang salah dengan saya, itu akan menjadi akhir dari program bayi tabung." lanjutnya.