Otoritas UEA Tangkap Tiga Orang yang Diduga Terkait Pembunuhan Rabi Israel
JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri mengumumkan penangkapan tiga orang yang terkait dugaan pembunuhan warga Israel.
Pernyataan kementerian tersebut tidak memberikan rincian tentang tersangka atau mengatakan apakah mereka telah didakwa, tetapi mengatakan semua kekuatan hukum akan digunakan "untuk menanggapi dengan tegas dan tanpa keringanan, terhadap tindakan atau upaya apa pun yang mengancam stabilitas masyarakat".
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengecam pembunuhan Rabu Zvi Kogan (28) sebagai sebagai "tindakan teroris antisemit yang keji", mengatakan Israel akan melakukan segala yang bisa dilakukannya untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan, dikutip dari Reuters 25 November.
Kogan adalah penduduk UEA dan juga warga negara Moldova, menurut otoritas setempat. Dia bekerja dengan gerakan Chabad Yahudi Ortodoks yang berbasis di New York.
Ia pertama kali dilaporkan hilang pada Hari Kamis pekan lalu. Jasadnya kemudian ditemukan pada Hari Minggu.
Duta Besar Emirat untuk Washington Yousef Al Otaiba mengatakan, pembunuhan Kogan merupakan kejahatan terhadap UEA dan "serangan terhadap tanah air kami, terhadap nilai-nilai kami, dan terhadap visi kami."
"Kami mendukung hidup berdampingan secara damai. Kami menolak segala bentuk ekstremisme dan fanatisme," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis di media sosial X.
Pihak berwenang Emirat belum mengatakan apakah mereka telah menetapkan motif, tetapi pejabat Israel mengatakan, Kogan menjadi sasaran karena ia seorang Yahudi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, semua lembaga Israel terlibat dalam penyelidikan tersebut dan diyakini Kogan terakhir terlihat di sebuah supermarket Kosher di Dubai.
Jenazah Kogan ditemukan di kota Al Ain di Emirat, yang berbatasan dengan Oman, meskipun tidak jelas apakah ia dibunuh di sana atau di tempat lain, mantan politikus Israel Ayoob Kara mengatakan kepada Reuters di Dubai.
Kara mengatakan, ada indikasi bahwa penyelidik mencurigai keterlibatan Iran.
Kedutaan Besar Iran di UEA mengatakan "dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan Iran dalam pembunuhan orang ini".
Israel kembali mengeluarkan rekomendasi kepada warga negaranya untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke UEA dan mengatakan mereka yang sekarang berada di sana harus meminimalkan pergerakan, tetap berada di area yang aman, dan menghindari mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan Israel dan populasi Yahudi.
Baca juga:
- Militer Israel Perintahkan Evakuasi Wilayah Pinggiran Kota Gaza
- Penasihat Trump dan Biden Jalin Komunikasi Selama Transisi Pemerintahan
- Jenderal Senior Rusia Dikabarkan Dipecat Lantaran Laporan Palsu Tentang Medan Perang
- 1000 Dokter dan Perawat Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza, Ratusan Lainnya Ditahan
Diketahui, Komunitas Israel dan Yahudi di UEA semakin terlihat sejak 2020, ketika UEA menjadi negara Arab paling terkemuka dalam 30 tahun yang menjalin hubungan formal dengan Israel berdasarkan perjanjian yang ditengahi AS, yang dijuluki Perjanjian Abraham.
UEA telah mempertahankan hubungan tersebut selama perang Israel-Hamas selama 13 bulan di Gaza.
Kara mengatakan komunitas Yahudi UEA "terkejut" dengan pembunuhan Kogan, tetapi warga Israel dan Yahudi masih akan berkunjung, membangun hubungan, dan berinvestasi di negara Teluk tersebut.
"Tidak ada cara untuk menghentikan hubungan dan kerja sama ini," kata Kara, yang bukan seorang Yahudi tetapi anggota minoritas Druze di Israel.