ISTANBUL - Uni Emirat Arab (UEA) mengeluarkan pernyataan yang mengecam seruan Israel untuk mengusir penduduk Gaza dan negara itu juga menuntut diakhirinya perang di daerah Palestina yang terkepung.
“Uni Emirat Arab mengutuk keras pernyataan ekstremis Menteri Keuangan dan Keamanan Nasional Israel yang menyerukan pemindahan warga Palestina ke luar Gaza, pendudukan kembali Jalur (Gaza), dan pembangunan permukiman [Yahudi] di dalamnya,” kata Kementerian Luar Negeri UEA mengacu pada perkataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir.
Pernyataan tersebut menekankan “penolakan tegas UEA terhadap pernyataan ofensif ini dan semua praktik dan prosedur yang dilakukan bertentangan dengan resolusi legitimasi internasional, yang mengancam eskalasi dan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan.”
BACA JUGA:
Dilansir dari Anodalu, UEA juga menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan yang mendesak untuk mengakhiri pertumpahan darah dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dengan segera, aman, berkelanjutan dan tanpa hambatan, khususnya kepada kelompok yang paling rentan, termasuk orang sakit, anak-anak, wanita, orang tua dan orang-orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.”
Kemlu UEA mendesak “komunitas internasional untuk mengintensifkan upaya untuk mencapai gencatan senjata segera guna menghindari korban jiwa lebih lanjut, mencegah memperburuk situasi di Wilayah Pendudukan Palestina.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 22.438 warga Palestina telah terbunuh dan 57.614 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.