Gejala Trombosit Rendah dan 5 Makanan yang Bisa Meningkatkannya

YOGYAKARTA – Trombosit adalah sel darah yang mempercepat pembekuan darah sehingga mencegah pendarahan. Trombosit dalam darah harus dijaga tetap normal supaya darah bisa membeku dengan benar. Saat musim hujan begini, banyak terkena demam berdarah yang ditandai dengan turunnya kadar trombosit. Penurunan dalam pasien demam berdarah, terjadi karena virus DBD merusak sel-sel pembentuk trombosit di sumsum tulang. Secara umum, gejala trombosit rendah ditandai berikut ini.

Gejala trombosit rendah

Trombosit merupakan sel darah yang tidak berwarna. Jika seseorang cedera, trombosit akan menggumpal sehingga pendarahan terkendali secara alami. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), jumlah trombosit pada orang dewasa berada di kisaran 150.000—450.000 trombosit per mikroliter (μl) darah. Trombositopenia terjadi ketika jumlah trombosit seseorang turun di bawah 150.000 trombosit per μl darah. Gejala trombosit rendah, antara lain:

  1. Mimisan
  2. Gusi berdarah
  3. Darah dalam urine
  4. Darah dalam tinja, yang mungkin tampak merah terang
  5. Pendarahan menstruasi yang banyak
  6. Mudah memar
  7. Muncul bintik-bintik kecil berwarna merah atau cokelat di bawah kulit akibat kebocoran pembuluh darah atau petekie
  8. Muncul purpura, atau bercak kulit merah, ungu, atau kuning kecokelatan akibat pendarahan di bawah kulit

Kalau mengalami gejala yang disebutkan di atas, penting untuk memeriksakan diri ke dokter. Karena tanpa pengobatan, trombosit rendah atau disebut trombositpenia dapat menyebabkan komplikasi yang parah.

Ilustrasi gejala trombosit rendah dan makanan yang bisa meningkatkannya (Freepik/eddows-animator)

Untuk meningkatkan kadar trobosit rendah secara alami di rumah, bisa dengan makanan tertentu. Berikut ini penjelasan dan daftarnya.

Makanan yang bisa meningkatkan trombosit rendah

Selain mendapatkan rekomendasi dan obat resep dokter, makanan tertentu bisa membantu meningkatkan trombosit rendah. Makanan tersebut antara lain, berikut ini:

1. Makanan kaya folat

Folat adalah vitamin B9 yang penting untuk sel darah yang sehat. Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat. Melansir Medical News Today, Jumat, 22 November, setidaknya orang dewasa memerlukan 400 mikrogram (mcg) folat setiap hari. Sedangkan ibu hamil memerlukan 600 mcg.  Beberapa makanan mengandung folat atau asam folat, yaitu hati sapi, sayuran berdaun hijau tua seperti bayam dan kubis brussel, kacang polong hitam, dan beras.

Ilustrasi gejala trombosit rendah dan makanan yang bisa meningkatkannya (Freepik)

2. Makanan kaya vitamin B12

Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Kadar vitamin B12 yang rendah dapat menyebabkan trombosit rendah. Orang berusia 14 tahun ke atas, memerlukan 2,4 mcg vitamin B12 setiap hari. Ibu hamil membutuhkan 2,6 mcg sedangkan ibu menyusui 2,8 mcg. Vitamin B12 bisa didapat dari makanan, antara lain telur, ikan trout, salmon, dan tuna. Jika Anda menjalani pola makan vegetarian, bisa mendapatkan vitamin B12 dari kedelai, susu almond, dan sereal.

3. Klorofil

Klorofil adalah pigmen hijau pada tumbuhan. Klorofil bisa berbasis alga, seperti chlorella. Mengkonsumsi klorofil, dapat meringankan beberapa gejala trombosit rendah. Meskipun penelitian yang membuktikan efektivitasnya terbatas. Tetapi menurut survei PDSA, menyebutkan chlorella sebagai suplemen potensial bagi mereka yang memiliki jumlah trombosit rendah.

4. Ekstrak daun pepaya

Sebuah penelitian dilakukan tahun 2019 menyelidiki efek ekstrak daun pepaya pada orang dengan tingkat trombosit rendah. Penelitian ini menemukan, 3 dari 4 kasus trombositpenia, yang diberikan ekstrak daun pepaya setidaknya mengalami peningkatan jumlah trombosit.

5. Probiotik dan vitamin C

Probiotik adalah bakteri baik yang ditemukan dalam makanan fermentasi. Seperti yoghurt, kimchi, keffir, tempe, miso, dan acar. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti dari Zhejiang University pada 2020 menemukan bahwa probiotik dapat merangsang sel induk pembentuk darah di sumsum tulang.

Sedangkan vitamin C, bisa membantu menyerap zat besi. Ini artinya vitamin C membantu trombosit menggumpal dan berfungsi secara efisien pada saat terjadi pembekuan.

Di samping memperhatikan gejala trombosit rendah dan mengetahui makanan yang bisa meningkatkan trombosit, penting pula memahami makanan yang perlu dihindari. Makanan tersebut dapat menurunkan tingkat trombosit, diantaranya minuman beralkohol, makanan tinggi indeks glikemik, makanan dengan lemak jenuh tinggi, makanan banyak mengandung garam dan pemanis buatan.