Bagikan:

YOGYAKARTA – Preeklamsia adalah kondisi kehamilan yang serius dan dapat sangat berbahaya karena tanda-tandanya kerap tak terdeteksi. Banyak wanita yang menderita preeklamsia tidak merasa sakit dan mungkin perlu dirawat serta membutuhkan istirahat di tempat tidur. Gejala preeklamsia yang penting diwaspadai, antara lain berikut ini.

1. Tekanan darah tinggi

Preeklamsia bisa merenggut nyawa diam-diam karena kebanyakan penderitanya tidak merasakan tekanan darah. Kesadaran akan tekanan darah yang tinggi, perlu divalidasi dengan pengukuran tekanan darah secara rutin selama kehamilan. Melansir Preeclamsia Foundation, Minggu, 29 September, perawatan prenatal sangat penting, jadi jangan melewatkan pemeriksaan rutin. Diet prenatal juga perlu dilakukan sesuai dengan rekomendasi atau evaluasi hasil pemeriksaan.

gejala preeklamsia yang penting diwaspadai
Ilustrasi gejala preeklamsia yang penting diwaspadai (Freepik)

2. Protein dalam urin atau proteinuria

Secara historis, ciri diagnostik preeklamsia adalah ditemukannya protein dalam urin. Tetapi beberapa wanita dengan preeklamsia tidak pernah mengalami proteinuria. Namun tanpa proteinuria, bisa dikenali dengan trombosit rendah, kadar enzim hati tinggi, terdapat cairan di paru-paru, dan mengalami sakit kepala parah.

3. Pembengkakan atau edema

Pembengkakan dalam jumlah tertentu adalah normal selama kehamilan. Kecuali Anda termasuk orang yang beruntung, Anda mungkin melihat sedikit pembengkakan ekstra di kaki. Edema, di sisi lain, adalah penumpukan cairan berlebih, dan dapat menjadi masalah jika terjadi di wajah, di sekitar mata, atau di tangan.

4. Sakit kepala

Sakit kepala yang tumpul atau parah, kepala terasa berdenyut, dan sering digambarkan seperti migrain tak kunjung hilang, penting diwaspadai. Karena gejala ini termasuk tanda preeklamsia. Segera hubungan penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalaminya.

gejala preeklamsia yang penting diwaspadai
Ilustrasi gejala preeklamsia yang penting diwaspadai (Freepik)

5. Mual dan muntah

Mual atau muntah sangat signifikan jika timbul secara tiba-tiba dan setelah pertengahan kehamilan. Mual dan muntah selama kehamilan, dikenal dengan morning sickness, seharusnya hilang setelah trimester pertama. Munculnya mual dan muntah secara tiba-tiba setelah pertengahan kehamilan dapat dikaitkan dengan preeklamsia.

6. Nyeri perut area lambung dan atau bahu

Jenis nyeri perut ini, yang sering disebut nyeri epigastrik, biasanya berada di bawah tulang rusuk di sisi kanan. Nyeri ini dapat disalahartikan sebagai nyeri ulu hati, masalah kandung empedu, flu, gangguan pencernaan, atau nyeri akibat tendangan bayi. Nyeri bahu sering disebut "nyeri alih" karena menjalar dari hati di bawah tulang rusuk kanan.

Nyeri punggung bawah berbeda dengan ketegangan otot yang umum terjadi pada kehamilan, karena biasanya lebih akut dan spesifik. Nyeri bahu dapat terasa seperti seseorang menjepit Anda dengan kuat di sepanjang tali bra atau di leher Anda, atau dapat terasa nyeri saat berbaring di sisi kanan. Semua gejala nyeri ini dapat menjadi tanda Sindrom HELLP atau masalah terkait di hati. Nyeri di area ini harus ditanggapi dengan sangat serius; Jangan abaikan dan segera tidur. Segera hubungi dokter Anda.

7. Peningkatan berat badan secara tiba-tiba

Peningkatan berat badan lebih dari 3-5 pon dalam seminggu dapat menjadi indikator preeklamsia. Pembuluh darah yang rusak memungkinkan lebih banyak air bocor ke dalam dan bertahan di jaringan tubuh Anda dan tidak melewati ginjal untuk dikeluarkan.

Jangan mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan dengan membatasi pola makan Anda. Makan makanan yang sehat dan seimbang, termasuk buah dan sayuran mentah segar, vitamin prenatal, dan suplemen asam folat penting untuk semua kehamilan. Hindari garam yang berlebihan. Sebelum hamil, capailah berat badan yang sehat (BMI 30 atau kurang) karena obesitas terbukti meningkatkan kemungkinan terkena preeklamsia.

Itulah gejala preeklamsia yang penting diwaspadai. Mengingat preeklamsia adalah penyakit yang kompleks, beberapa wanita hamil akan mengalaminya dengan berbagai penyebab. Untuk itu, penting rutin kontrol ke dokter dan mintalah rekomendasi serta resep apabila mengalami keluhan tertentu terkait preeklamsia.