FBI Bongkar Upaya Pengeboman Bursa Efek New York, 1 Pria Miliki Banyak Jam Tangan Ditangkap
JAKARTA - Biro Investigasi Federal AS (FBI) membongkar upaya pengeboman Bursa Efek New York dengan mengamankan seorang pria asal Florida.
Mengutip CBN News, Kamis 21 November, tersangkanya bernama Harun Abdul-Malik Yener berusaha menyusun rencana meledakan gedung yang digunakan dalam perdagangan antarnegara bagian di New York.
Menurut FBI, Yener merakit sendiri bom yang hendak dipergunakannya dengan belajar lewat internet.
Skema pembuatan bom Yenner ditemukan FBI di unit penyimpanan yang tidak terkunci di Coral Springs, Florida.
FBI juga menemukan banyak jam tangan dengan pengatur waktu, papan sirkuit elektronik, dan perangkat elektronik lainnya saat unit penyimpanan itu digeledah.
Baca juga:
- Miras Oplosan di Laos Renggut 4 Nyawa, Korbannya Turis AS, Australia hingga Denmark
- Alexander Marwata Sebut OTT KPK Mustahil Dihilangkan: Mungkin Lebih Selektif
- Pasukan Paramiliter Biang Perang Saudara di Sudan Serang Desa Tewaskan 40 Orang
- KPK Duga Uang Suap Dana Hibah Pokmas Jatim Digunakan Tersangka Beli Rumah dan Apartemen
Dalam dokumen perkara ini yang telah masuk ke pengadilan, Yener disebutkan awalnya ingin bergabung dengan milisi. Ia kemudian bertemu pria agen FBI yang menyamar.
Yenner lantas meminta agar pria itu membantunya untuk memuluskan kebutuhan akan bahan peledak dan peralatan lainnya, termasuk foto kantor Bursa Efek New York dan letak menaruh peledak.
Tersangka juga disebutkan memberi tahu pria tersebut bahwa ledakan yang direncanakan di Bursa Efek New York akan seperti ledakan nuklir kecil dengan efek kematian hingga di luar gedung.
Menurut FBI, Yener telah melakukan survei ke kantor Bursa Efek New York. Tersangka juga berencana mendistribusikan rekaman berisi pesan dan alasan di balik serangan yang direncanakannya kepada pers.
"Saya merasa seperti Bin Laden," kata Yener dalam suatu kesempatan kepada penyidik FBI.