Mengetahui 7 Penyebab Lutut Sakit saat Ditekuk dan Diluruskan

YOGYAKARTA – Lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan sangat mengganggu aktivitas. Pasalnya, lutut ditekuk berkali-kali saat Anda duduk dan berdiri dari kursi. Ketika berjalan, berlari, menaiki tangga, masuk ke mobil, bahkan naik motor, lutut akan berpindah posisi dari lurus lalu ditekuk. Nyeri lutut saat ditekuk dan diluruskan, mungkin merupakan iritasi ringan dan bersifat sementara karena terbentur atau jatuh. Tetapi ada penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan yang lebih serius. Selengkapnya, perhatikan penyebabnya berikut ini.

1. Artritis lutut

Artritis adalah kondisi medis yang menyebabkan pembengkakan, nyeri tekan, dan kekakuan pada lutut. Paling umum dialami yang menyebabkan lutut nyeri saat ditekuk dan diluruskan, karena osteoarthritis. Ini adalah penyakit sendi degeneratif di mana tulang rawan yang melindungi sendi terkikis seiring waktu. Hasilnya akan terasa nyeri saat lutut berubah posisi ditekuk atau meluruskannya.

2. Bursitis

Bursa adalah kantung berisi cairan yang memungkinkan tendon, ligament, dan otot meluncur dengan mudah di area tulang. Bursitis adalah peradangan pada kantung berisi cairan tersebut. Bursitis bisa menyebabkan nyeri lutut yang signifikan dan membatasi gerakan menekuk serta meluruskan lutut.

Ilustrasi penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan (Freepik/stefamerpik)

3. Cedera ligamen

Ligamen adalah “lakban” atau permersatu sendi lutut. Ketika ligamen mengalami cedera atau degenerasi atau robek, bisa menyebabkan rasa nyeri. Cedera atletik umum terjadi sehingga perlu operasi yang aman atau perawatan yang tepat untuk mengatasinya.

4. Lutut pelompat

Lutut pelompat atau jumper’s knee adalah peradangan pada tulang patela. Kondisi ini disebabkan gangguan penggunaan berlebihan yang umum dialami para atlet yang harus melompat, seperti atlet voli dan bola basket. Nyeri biasanya terlokalisasi pada atau tepat di bawah tempurung lutut. Faktor risiko untuk lutut pelompat termasuk berat badan, perbedaan panjang kaki, tinggi lengkung kaki dan paha depan, dan fleksibilitas paha belakang.

5. Cedera meniskus

Cedera meniscus merupakan cedera umum dengan insidensi 60 per 100.000 orang. Melansir Centeno-Schultz Clinic, Kamis, 21 November, usia, jenis kelamin, jongkok dan berlutut di tempat kerja, serta menaiki tangga jadi faktor risiko mengalami cedera meniscus. Robekan meniscus dapat menyebabkan sejumlah gejala berbeda. Termasuk nyeri sepanjang garis sendi, pembengkakan, bunyi klik, terkunci, atau lutut lemah. Kondisi ini juga menyebabkan nyeri lutut saat ditekuk atau diluruskan.

6. Baker’s kista

Disebut kista pembuat roti atau baker’s cyst adalah kantung berisi cairan yang terletak di bagian belakang lutut. Ukurannya dapat bervariasi, bisa kecil atau besar, sehingga menyebabkan tonjolan dan bagian belakang lutut sesak. Kondisi ini memerlukan perhatian karena menyebabkan masalah pada lutut. Munculnya kista ini disebabkan peningkatan cairan, penyebabnya paling umum adalah cedera. Tetapi kista ini bisa juga disebabkan osteoarthritis, robekan meniscus, robekan ligament, ketidakstabilan, dan asam urat.

7. Lutut pelari atau runner’s knee

Lutut pelari adalah kondisi klinis yang menyebabkan nyeri sekitar belakang tempurung lutut atau patella. Biasanya karena cedera akibat penggunaan berlebihan. Perlu diketahui, lutut pelari adalah cedera yang tidak hanya dialami pelari tetapi dapat juga dialami non-atlet. Nyeri tempurung lutut dapat muncul dari beberapa kondisi berbeda termasuk hilangnya tulang rawan di belakang lutut (sindrom patellofemoral), pergerakan patela yang buruk, sindrom pita iliotibial (ITB), dan kelemahan paha depan.

Setelah mengetahui penyebab lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan, penting untuk mengenali titik nyeri yang dirasakan. Lebih penting lagi, segera periksakan ke dokter ortepedi apabila rasa nyeri tak tertahankan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.