Cara Menambah Tinggi Badan di Usia 14 Tahun, Lakukan Hal-hal Ini
YOGYAKARTA - Tinggi badan yang ideal tentunya dambaan bagi setiap orang. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang mencari cara meninggikan badan dengan cepat dan mudah. Dalam artikel ini, akan dibahas cara menambah tinggi badan di usia 14 tahun.
Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Cara Menambah Tinggi Badan di Usia 14 Tahun
Ada beberapa cara meninggikan badan dengan cepat dan efektif yang dapat Anda lakukan di rumah, antara lain:
Beristirahat/tidur cukup setiap harinya
Dalam satu hari, anak-anak harus memenuhi kebutuhan tidurnya. Kurang tidur diyakini bisa mengganggu pertumbuhan tinggi anak. Meskipun tidak berhubungan secara langsung, tetapi kondisi kurang tidur akan memengaruhi tubuh dalam memproduksi hormon yang memicu pertumbuhan tinggi badan.
Melansir dari Journal of Medicinal Food dengan judul Mechanism for the Increase in Human Growth Hormone with Administration of a Novel Test Supplement and Results Indicating Improved Physical Fitness and Sleep Efficiency, kekurangan tidur akan menurunkan produksi human growth hormone (hGH). hGH ini adalah hormon yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi anak yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis.
Hal yang unik adalah, hormon ini akan diproduksi optimal dalam tubuh pada malam hari. Sehingga, pastikan anak tidak tidur terlalu malam agar produksi hormon ini bisa berjalan secara optimal.
Adapun durasi tidur yang direkomendasikan untuk berbagai kelompok usia antara lain:
- Bayi baru lahir hingga usia 3 bulan: 14-17 jam.
- Bayi usia 4-12 bulan: 12-16 jam.
- Balita usia 1-2 tahun: 11-14 jam.
- Anak kecil usia 3-5 tahun: 10-13 jam.
- Anak-anak usia 6-13 tahun: 9-12 jam.
- Remaja usia 14-17 tahun: 9-12 jam.
- Dewasa usia 18-64 jam: 7-9 jam.
- Orang dewasa yang lebih tua di atas usia 65 tahun: 7-8 jam.
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Cara meninggikan badan dengan cepat adalah dengan memberikan anak makanan yang bergizi seimbang. Khususnya makanan yang kaya dengan kandungan kalsium dan vitamin D. Sebab, baik antara kalsium dan vitamin D, keduanya sangat bagus untuk kesehatan dan juga pertumbuhan tulang.
Asupan vitamin D dapat Anda peroleh dari ikan tuna, salmon, susu fortifikasi, dan kuning telur. Namun jika anak tidak mendapatkan cukup vitamin D dalam makanan, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter mengenai konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan harian.
Sementara itu, untuk menerima semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, makanan yang dikonsumsi oleh anak harus mencakup beberapa hal berikut:
- Biji-bijian utuh.
- Buah-buahan.
- Sayuran
- Protein
- Produk susu.
Selain itu, anak harus membatasi atau menghindari makanan dengan kandungan berikut:
- Gula
- Lemak trans.
- Lemak jenuh.
Jika mempunyai kondisi medis yang mendasar atau usia yang sudah tua, tinggi badan bisa menurun dan memengaruhi kepadatan tulang. Oleh sebab itu, pertimbangkanlah untuk meningkatkan asupan kalsium.
Banyak ahli yang memberikan saran agar wanita di atas usia 50 tahun dan pria di atas usia 70 tahun mengonsumsi 1.2000 miligram (mg) kalsium per hari.
Meninggikan badan dengan perbaiki postur tubuh
Seiring pertumbuhan usia, postur tubuh seseorang berpotensi semakin membungkuk. Kondisi ini akan membuat seseorang terlihat lebih pendek. Seiring berjalan waktu, tubuh yang membungkuk dapat memengaruhi tinggi badan yang sebenarnya.
Hal yang perlu ketahui, punggung harus melengkung secara alami di tiga tempat. Jika tubuh membungkuk secara teratur, kurva tersebut dapat bergeser untuk mengakomodasi postur baru. Hal tersebut akan menyebabkan rasa sakit di leher dan punggung.
Oleh sebab itu, penting untuk memerhatikan cara anak berdiri, duduk, dan tidur. Konsultasikan dengan dokter bagaimana cara memperbaiki postur tubuh yang baik. Dokter akan merekomendasikan cara berlatih yang mereka rancang untuk memperbaiki postur tubuh anak.
Konsumsi suplemen dengan cermat
Penggunaan suplemen untuk menambah tinggi badan bisa jadi hanya cocok pada beberapa kasus. Contohnya, jika anak mengalami kondisi yang memengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH), dokter dapat merekomendasikan suplemen yang mengandung HGH sintetis.
Selain itu, untuk mengurangi risiko osteoporosis, orang dewasa yang lebih tua mungkin direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D atau kalsium. Sementara itu, dalam banyak kasus lainnya, anak harus menghindari konsumsi suplemen yang menjanjikan penambahan tinggi badan.
Sebab, setelah masa pertumbuhan selesai, penambahan tinggi badan tidak akan terjadi lagi, terlepas dari apa yang ditawarkan oleh label suplemen.
Rutin berolahraga
Faktor genetik menjadi hal utama yang memengaruhi kondisi tinggi badan anak. Namun, Anda masih bisa mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengajarkan anak untuk rutin berolahraga.
Melansir dari jurnal Sports Medicine dalam judul The effects of Exercise on Growth, olahraga dapat memberikan stimulasi pertumbuhan badan melalui efek stimulasi terhadap hormon pertumbuhan dalam tubuh.
Selain itu, olahraga secara rutin tentunya dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Salah satunya memperkuat otot dan tulang pada tubuh yang berhubungan dengan pertumbuhan tinggi.
Oleh sebab itu, anak-anak atau remaja di sekolah harus berolahraga setidaknya satu jam sehari. Lantas, bagaimana cara agar cepat tinggi? Anda bisa mengajak anak untuk melakukan olahraga yang dapat meninggikan badan, antara lain:
- Yoga
- Basket
- Berenang
- Bersepeda
Hindari penggunaan obat-obatan tertentu
Gangguan pertumbuhan tinggi anak juga dapat terjadi karena penggunaan obat-obatan tertentu. Penggunaan steroid jangka panjang pada anak berisiko menyebabkan gangguan pertumbuhan tinggi anak.
Pengobatan kemoterapi atau radiasi pada anak juga dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan tulang pada anak. Hal ini menjadikan pertumbuhan tinggi anak tidak maksimal.
Mengoptimalkan kesehatan anak
Adanya gangguan penyakit atau keluhan kesehatan yang tidak membaik pada anak dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Ketika anak mengalami keluhan kesehatan, maka kondisi ini dapat menyebabkan turunnya nafsu makan pada anak yang berpengaruh pada asupan gizi dan nutrisi.
Jika asupan gizi dan nutrisi tidak seimbang, tentunya hal ini membuat pertumbuhan anak menjadi memburuk. Termasuk kondisi tinggi anak yang tidak berkembang atau bertambah.
Oleh karena itu, Anda harus pastikan kondisi kesehatan anak dalam kondisi yang baik. Jika kesehatan anak terganggu selama beberapa hari, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan untuk menangani kondisi tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai cara menambah tinggi badan di usia 14 tahun. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.