Sanggah Pernyataan Mantan CEO, Ryu Hwayoung Tegaskan Adanya Bullying di T-ARA
JAKARTA - Ryu Hwayoung membuat pernyataan mengenai grup T-ARA setelah kemunculan mantan CEO agensi mereka, Kim Kwang Soo ke publik. Hwayoung sendiri keluar dari T-ARA pada tahun 2012 yang menjadi awal dari dugaan adanya perundingan di grup tersebut.
Kim Kwang Soo tampil di sebuah acara televisi dan mengklaim dirinya selalu mendukung karier member orisinal T-ARA. Ia juga merasa harus memutus kontrak Hwayoung dan Hyoyoung berkaitan dengan T-ARA.
Mendengar hal tersebut, Ryu Hwayoung membuat pernyataan di Instagram melalui postingan terbarunya. Ia buka suara untuk pertama kali mengenai dugaan bullying dan cedera kaki serta mempertanyakan mengapa Kim Kwang Soo membicarakan isu setelah 12 tahun.
“Aku berpikir berulang kali, ratusan, ribuan kali dan memilih menulis pesan ini. Pada tahun 2012, sebagai figur dari insiden “T-ARA Bullying” aku menyebabkan kontroversi dan menyaksikan bubarnya grup kesayanganku, T-ARA. Terlepas siapa yang salah atau benar, aku hidup dengan baik dan selalu merasa bersalah kepada penggemar yang mencintai T-ARA dan member yang terpisah denganku di bawah isu “bullying” dan “konflik” tulis Ryu Hwayoung.
“Selama 12 tahun, aku membawa label “terlibat di kasus bullying” memilih tidak merespons rumor dan hidup dengan konsekuensi. Meski bubarnya sangat mengejutkan, kehadiran T-ARA berperan padaku hari ini. Meski merasa trauma, aku mencoba diam. Tapi setelah mendengar pernyataan CEO Kim Kwang Soo di acara itu, aku tidak mengerti kenapa dia mengangkat isu ini setelah 12 tahun dengan klaim yang keliru,” katanya.
Diketahui setelah Hwayoung keluar, T-ARA dikabarkan melakukan perundungan yang menyebabkan grup mereka mendapat kecaman dari publik. Beberapa tahun berlalu, seorang staf mengaku Hwayoung memalsukan insiden cedera kaki di bandara untuk menghindari jadwal T-ARA.
Baca juga:
Pernyataan itu membuat publik mendukung T-ARA dan mengecam Ryu Hwayoung sehingga ia diputuskan dari beberapa proyek akting.
“Pertama, fakta kalau aku dibully itu benar. Klaim kalau aku tidak mengalami bullying dan berpura-pura menjadi korban adalah salah. Sebagai member baru T-ARA, aku kerja keras agar tidak membebani member orisinal tapi member orisinal sering menyudutkanku dengan kekerasan dan verbal. Alasan aku bertahan karena aku percaya semua akan berubah jika aku kerja keras,” kata Ryu Hwayoung.
“Kedua, setelah aku cedera kaki, aku minta maaf berkali-kali ke member. Aku tidak bisa tampil di Jepang tampil aku mohon ke direktur untuk membiarkan aku menyanyi satu lagu karena aku merasa bersalah ke member yang bekerja keras. Tiga, benar kalau aku menerima perawatan kuku di hotel tapi itu hal biasa di T-ARA selama aktivitas kami,” lanjutnya.
Bintang Age of Youth itu mengklaim ia diminta diam soal kasus ini karena ia memiliki banyak bukti. Namun, ia semakin kecewa setelah mantan CEO itu memutus kontrak kakaknya, Ryu Hyoyoung.
“Pada akhirnya, aku keluar tanpa menerima permintaan maaf dan diam selama 12 tahun. Setelah itu, member T-ARA tampil di acara televisi dan bilang mereka tidak pernah membully dan menyelesaikan dengan damai. Melihat acara itu, orang tuaku dan aku merasa sedih karena tidak ada yang kami bisa lakukan,” katanya.
“Saat ini, aku tidak punya agensi dan sendiri. Aku sadar aku tidak bisa melawan seseorang berpengaruh di industri hiburan selama 40 tahun. Meski begitu, aku bersuara karena aku percaya kebenaran dari apa yang terjadi,” tutup Hwayoung.
Pihak Kim Kwang Soo maupun T-ARA belum memberi respons mengenai pernyataan Ryu Hwayoung. Di sisi lain, T-ARA masih aktif berkarier hingga saat ini.