AHY Beberkan Dua Hal yang Bikin Anggaran Negara Bocor

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, dua aspek kebocoran terhadap anggaran negara. AHY menyebut, aspek pertama menyangkut dengan mark up atau penggelembungan anggaran.

AHY menegaskan, praktik penggelembungan anggaran perlu dicegah dan diperangi. Dia menyatakan, uang rakyat tidak boleh disalahgunakan atau diselewengkan untuk tujuan pribadi.

"Yang pertama karena ada niat untuk mark up kebocoran yang diniatkan, ya, tentu ini harus kani cegah dan perangi karena tidak boleh ada uang rakyat yang disalahgunakan, diselewengkan untuk tujuan pribadi," ujar AHY di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Jumat, 8 November.

Kedua adalah inefisiensi dalam pembangunan suatu proyek, namun hasilnya kurang terasa bagi masyarakat. Oleh karena itu, AHY mengingatkan perlunya hitung-hitungan matang sebelum melakukan eksekusi.

Namun, dia bilang ada tantangan dalam melakukan hal tersebut. Terlebih, banyak aspirasi dari masyarakat yang menginginkan adanya pembangunan dari pemerintah di wilayahnya.

"Ini memang tidak mudah pasti masyarakat berharap tolong dibangun ini pak, dibangun itu pak. Tapi, harus dihitung dengan baik. Benar tidak kalau kami membangun sesuatu di tempat yang tadi diharapkan benar tidak dampak dari infrastruktur, karena biayanya juga tidak murah. Ini sesuai dengan output, outcome," katanya.

Menurut Ketua Umum Partai Demokrat itu, perlu ada manfaat yang bisa dioptimalkan dalam proyek infrastruktur. Misalnya bisa membuka lapangan pekerjaan hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal-hal tersebutlah yang harus dihitung dengan matang ke depannya.

"Jadi ini juga yang ditekankan oleh Bapak Presiden Prabowo, cegah kebocoran APBN juga cegah terjadinya inefisiensi. Tugas kami ke depan adalah bagaimana kami semakin bagus, semakin baik. Di sinilah urgensi dari Kemenko Infrastruktur mengintegrasikan dan mengkoordinasikan segala upaya untuk menghadirkan infrastruktur yang bagus," pungkasnya.