JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelar Rapat Desk Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil) di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Jumat, 8 November.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan, agar lima kementerian teknis dan lembaga yang ada di bawah koordinasinya bisa semakin terintegrasi.
"Jadi, rakor hari ini tentu penting untuk menyamakan catatan menyamakan tujuan dan mencapai target menengah yang visible dan bisa dilakukan menyeluruh. Target harus terukur dan menunjang visi Presiden Bapak Prabowo," kata AHY dalam konferensi pers di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Jumat, 8 November.
Namun untuk mencapainya seluruh target tersebut dihadapkan dengan keterbatasan, khususnya dalam hal anggaran. Sehingga, harus diyakinkan bahwa pembangunan infrastruktur efisien, produktif dan berdampak ke masyarakat, mulai dari Aceh sampai Papua. AHY menekankan, agar tak ada ketimpangan.
Menurut dia, tugas pemerintah adalah meyakinkan masyarakat bahwa infrastruktur yang dibangun ke depan akan semakin baik. Dengan demikian, ketimpangan antar daerah bisa semakin ditekan.
"Kami harus benar-benar teliti menetapkan program-program yang langsung menyentuh masyarakat, terutama untuk meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia yang sering diindikasikan apakah pendidikannya baik, kesehatannya layak. Termasuk juga apakah punya pekerjaan dan penghasilan yang bagus," ucap AHY.
"Dan di sini Menteri PU (Dody Hanggodo) bisa elaborasi ada target jangka pendek, menengah yang bisa meningkatkan pendidikan. Contoh perbaikan sekolah dan madrasah," sambungnya.
SEE ALSO:
Ketua Umum Partai Demokrat itu menilai, salah satu bentuk program tepat sasaran penggunaan anggaran ini, yakni pembangunan serta renovasi sekolah.
AHY menuturkan, bahwa Menteri PU Dody Hanggodo bakal melakukan pembangunan renovasi banyak sekolah di tahun depan dengan jumlah mencapai belasan ribu.
"Pembangunan renovasi sekolah sudah dimulai 2024. Data awal sudah kami verifikasi dan validasi. Kami rencanakan 2025 benar-benar start (dimulai) di seluruh Indonesia, targetnya 11.000 lebih," ungkapnya.