Bitcoin Anjlok di Bawah Rp1 Miliar, Whale Kripto Manfaatkan Momen untuk Borong BTC
JAKARTA - Pasar kripto kembali berguncang dengan volatilitas tajam yang membuat harga Bitcoin anjlok di bawah angka 70.000 Dolar AS. Namun, di balik tren penurunan ini, para investor besar atau "whale" justru melihat peluang. Sejumlah whale dilaporkan telah mengakumulasi Bitcoin dalam jumlah signifikan, memanfaatkan momentum harga rendah menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat yang semakin dekat.
Selama akhir pekan, harga Bitcoin mengalami koreksi tajam, turun dari puncak 71.000 Dolar AS ke level terdalam 67.700 Dolar AS. Meskipun penurunan ini membuat banyak investor ritel waspada, whale kripto melihat peluang untuk membeli lebih banyak BTC. Data dari Lookonchain, platform analitik blockchain, menunjukkan bahwa sejak 1 November, lima whale telah mengakumulasi total 2.780 BTC, senilai sekitar 192,4 juta Dolar AS (Rp3 triliun).
Setiap pergerakan whale dalam jumlah besar menandakan strategi serius. Beberapa akun besar ini menarik simpanan BTC mereka dari bursa Binance, memindahkannya ke dompet pribadi. Langkah ini menunjukkan kecenderungan untuk menyimpan koin dalam jangka panjang, mengurangi tekanan jual di bursa, dan memberikan kendali lebih besar atas aset kripto mereka.
Misalnya, salah satu whale memindahkan 880 BTC ketika harga Bitcoin berada di 69.500 Dolar AS, menambah kepemilikan BTC mereka menjadi 1.381 BTC, setara dengan 95,12 juta Dolar AS (Rp1,4 triliun). Whale lain memigrasikan 615 BTC (Rp41,7 juta) saat BTC dihargai 67.700 Dolar AS. Ada juga yang menarik 595 BTC (Rp41,38 juta) dari Binance, dan yang lainnya memindahkan 550 BTC (Rp38,68 juta) saat harga menyentuh 70.300 Dolar AS. Investor kelima memindahkan 140 BTC (Rp9,48 juta) ketika harga berkisar di 67.700 Dolar AS.
Keputusan para whale untuk membeli Bitcoin menjelang pemilu AS mencerminkan keyakinan bahwa harga aset ini akan mengalami kenaikan. Sentimen optimisme didorong oleh spekulasi tentang dampak hasil pemilu terhadap regulasi kripto di masa depan. Calon dari Partai Republik, Donald Trump, dinilai memiliki pandangan yang lebih pro-Bitcoin, dengan janji-janji mendukung adopsi kripto secara luas di AS jika terpilih kembali. Di sisi lain, kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, juga mendukung pengaturan yang ramah kripto, meskipun dengan pendekatan berbeda.