Bisnis Gibran Rakabuming Sebelum Menduduki Kursi Walikota Solo, dari Katering hingga Martabak

JAKARTA - Sebelum menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sudah diketahui umum sebagai pengusaha muda. Ia memilih untuk membuka bisnis sebagai pengusaha katering dan martabak.

Putra dari Presiden Joko Widodo ini mengaku tidak ambil pusing jika pilihan bisnisnya dipandang berbeda dengan anak pejabat pada umumnya di Indonesia. Gibran yang baru saja melakukan pertemuan dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Ahok itu mengaku senang dalam menjalani bisnisnya saat itu. Walaupun menurutnya pilihan berbisnisnya bertentangan dengan kemauan ayahnya.

Menurutnya, Jokowi ingin Gibran melanjutkan usaha mebel yang sudah cukup besar. Namun, Gibran menolaknya. Ia beralasan untuk memulai bisnisnya dengan mandiri.

Bisnis Katering Chili Pari

Pada tahun 2010, Gibran mulai mengawali perusahaan katering dengan nama Chili Pari. Ia merintis bisnis tersebut dengan modal yang diperolehnya dari pinjaman bank, bukan dari ayahnya yang saat itu menjabat Wali Kota Solo. Adapun alasan di balik keputusannya memilih bisnis tersebut, pria kelahiran 1987 itu menilai adanya peluang besar untuk meraih keuntungan pada bidang usaha tersebut.

"Saya melihat kesempatan pasarnya ada. Pernikahan orang kan pasti, event pernikahan ada terus. Apalagi saya punya gedung pernikahan sendiri. Jadi satu paket. Pasarnya jelas, pembelinya jelas ada," jelas Gibran saat itu.

Seiring berjalannya waktu, insting usahanya ternyata tepat. Bisnis katering yang dijalani Gibran terus berkembang. Bahkan, Chili Pari tidak terbatas pada katering saja, tetapi juga wedding organizer hingga pembuatan suvenir, undangan, dan foto pre-wedding.

Bisnis Kuliner Markobar

Sekitar tahun 2015, Gibran dan beberapa rekannya mengembangkan bisnis kuliner lain yang dikenal sebagai ‘Markobar’, akronim dari Martabak Kota Baru. Martabak tersebut menawarkan 8 rasa yang menjadi andalan dan sukses mendapat tempat di hati masyarakat.

Kini, Markobar telah membuka 29 cabang yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Markobar juga sempat meluncurkan menu baru bernama Tipis Kering. Martabak tipis manis, yang garing saat digigit itu sebenarnya menu lama di dunia martabak. Hal yang membedakan adalah, menu Tipis Kering ala Markobar lebih tahan lama daripada menu sejenis di tempat lain.

Tidak hanya Chili Pari dan Markobar, Gibran juga mencoba bisnis kedai kopi dan olahan ceker ayam. Terkait bayangan tentang usahanya 10 hingga 20 tahun ke depan, Gibran memiliki visi bahwa Chili Pari dapat eksis dan merambah kota-kota lain selain Solo. Sedangkan untuk Markobar, ia bercita-cita untuk membuka cabang  di semua kota besar hingga Papua.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!