Korea Selatan Tangguhkan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Progam Vaksinasi Terganggu
JAKARTA - Otoritas kesehatan Korea Selatan memutuskan untuk menangguhkan progam vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca untuk orang berusia di bawah 60 tahun. Ini diambil terkait dengan kekhawatiran akan pembekuan darah.
Keputusan itu diambil ketika Badan Pengobatan Eropa (European Medicine Agency/EMA), regulator obat-obatan Uni Eropa, akan mengadakan pertemuan minggu ini untuk meninjau kasus pembekuan darah yang ditemukan pada orang yang menerima vaksin AstraZeneca.
"Kami membuat keputusan pencegahan ini untuk menempatkan keselamatan orang yang menerima vaksin COVID-19 di atas segalanya," terang Kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) Jeong Eun-kyeong Kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
"Berdasarkan temuan EMA, kami akan berdiskusi secara mendalam dengan para ahli di sini dan merespons dengan cepat," sambungnya.
Bulan lalu, EMA mencatat tidak ada bukti yang menghubungkan vaksin COVID-19 AstraZeneca dan peningkatan laporan pembekuan darah, meskipun tidak dapat mengesampingkan korelasi untuk kasus langka koagulasi intravaskular diseminata (DIC) dan trombosis sinus vena serebral (CVST).
EMA mengatakan, hingga 16 Maret, hanya ada tujuh kasus DIC dan 18 kasus CVST dari 20 juta orang di Inggris dan Wilayah Ekonomi Eropa yang telah menerima vaksin AstraZeneca. Kebanyakan dari mereka terjadi pada orang di bawah 55 tahun dan mayoritas adalah wanita, menurut EMA.
Di Korea Selatan, seorang wanita berusia 20-an tahun didiagnosis dengan pembekuan darah di kaki dan paru-parunya pada Hari Senin, setelah menerima vaksin AstraZeneca bulan lalu. Dia pertama kali menunjukkan gejala 12 hari setelah inokulasi, menurut otoritas kesehatan.
Ini adalah kasus pembekuan darah ketiga yang dilaporkan pada orang yang menerima vaksin AstraZeneca. Dalam kasus pertama yang dilaporkan bulan lalu, gumpalan darah ditemukan di tubuh seorang wanita berusia 60-an yang meninggal setelah menerima vaksin AstraZeneca. Tetapi, otoritas kesehatan menyimpulkan tidak ada hubungan antara vaksin dan kondisinya.
Dengan pengumuman ini, jadwal program vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca untuk instruktur pendidikan khusus dan guru di taman kanak-kanak, SD, SMP, dan SMA, dengan total sekitar 70.000 orang yang sedianya dilaksanakan hari ini, otomatis ditangguhkan.
Penangguhan pada Hari Rabu ini juga berdampak pada mereka yang bekerja di lembaga pemasyarakatan dan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Sedianya, mereka dijadwalkan akan menerima vaksin pada Jumat esok.
Baca juga:
- Dituding Dukung Rezim Militer, Konglomerat Korea Selatan Blak-blakan Bisnisnya di Myanmar
- Uni Eropa Bantah Blokir 3,1 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Australia
- Uni Eropa Batasi Ekspor, Australia Kekurangan 3 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca
- Ada Kasus Pembekuan Darah, Presiden Korea Selatan Galau Bakal Disuntik Vaksin AstraZeneca
Untuk diketahui, rejimen vaksin dua dosis AstraZeneca untuk pekerja medis garis depan dan karyawan serta pasien di panti jompo dimulai pada Bulan Februari. Dengan terganggunya jadwal vaksinasi, Korea Selatan mungkin akan kesulitan mencapai kekebalan kawanan pada November mendatang.