Diklarifikasi Polisi, Pelaku Persekusi Rumah Makan Padang di Cirebon Mengaku Bersilaturahmi Tanya Harga

CIREBON - Polresta Cirebon, Jawa Barat, menangani dan menindaklanjuti dugaan persekusi terhadap pemilik rumah makan (RM) Padang yang viral di media sosial.

Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) untuk mengklarifikasi insiden tersebut.

“Kami sudah meminta klarifikasi dan komunikasi dengan PRMPC untuk memastikan tidak ada tindakan intimidasi terhadap pedagang,” katanya dilansir ANTARA, Rabu, 30 Oktober.

Dalam pertemuan tersebut, menurutnya, PRMPC menyampaikan peristiwa itu bukan tindakan persekusi, melainkan silaturahmi untuk menanyakan alasan harga jual menu yang lebih rendah dibandingkan dengan harga pada RM Padang lainnya.

“PRMPC mengklarifikasi bahwa mereka hanya ingin bersilaturahmi dan menanyakan soal harga, bukan mempersoalkan secara berlebihan,” ujarnya.

Kepolisian, lanjut Sumarni, juga meminta PRMPC untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pedagang.

Kapolres menekankan pentingnya memberikan kebebasan bagi pedagang dalam menentukan harga, terutama jika hal tersebut bermanfaat bagi masyarakat kecil.

 

“Kami imbau pedagang tetap diberikan kebebasan menetapkan harga sesuai kemampuannya, apalagi jika membantu masyarakat kecil,” tutur dia.

 

Sementara itu Penasihat PRMPC Erlinus Tahar menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Dia menyebutkan tindakan yang dilakukan PRMPC sebelumnya, bertujuan untuk menjaga keseragaman harga di kalangan pengusaha RM Padang di Cirebon, tanpa bermaksud persekusi.

“Pemanggilan ini tidak dalam konteks kriminal, tapi hanya klarifikasi untuk duduk perkaranya,” ungkapnya.

Erlinus mengatakan PRMPC merupakan paguyuban independen yang tidak berafiliasi dengan organisasi massa tertentu.

Mengenai video yang beredar, ia memastikan rekaman tersebut diunggah secara pribadi oleh anggota dan bukan pernyataan resmi dari PRMPC.

“Video yang viral bukan resmi dari kami, hanya saja ada anggota yang memvideokan dan mengunggah di akun pribadinya,” kata dia.

Pihaknya berharap dengan adanya klarifikasi ini masyarakat dapat memahami tujuan mereka, dalam menjaga kualitas dan keberlangsungan usaha RM Padang di Cirebon.