Film-film tentang Nabi dan Beberapa Kontroversi di Dalamnya

JAKARTA - Tahun 2015 lalu, dilansir dari Reuters, Iran pernah membuat film dengan bujet yang memecahkan rekor negaranya, yakni sekitar US$40 juta atau senilai dengan lebih dari Rp560 miliar. Film tersebut disutradarai nomine Oscar, Majid Majidi. Film yang kabarnya disponsori negara itu berjudul Mohammad, Messenger of God.

Film tersebut mengisahkan tentang hidup Nabi Muhammad. Saat diwawancarai Hezbollah Line, majalah konservatif di kalangan Iran, Majidi mengaku pembuatan film tersebut bertujuan untuk memerangi gelombang baru Islamofobia di dunia Barat. Menurutnya, interpretasi Barat terhadap Islam hanya berisi kejahatan dan terorisme.

Mohammad, Messenger of God merupakan film pertama dari trilogi kehidupan Nabi Muhammad yang direncanakan Majidi. Film tersebut memiliki durasi waktu 171 menit, dan menyoroti kehidupan masa kecil Sang Nabi.

Sementara itu, wajah Nabi Muhammad sama sekali tidak ditampilkan dalam film tersebut. Penggambaran atas nabi dipertunjukkan hanya sekali waktu, itupun sebatas bayangan. Pada scene yang lain, kamera dimanfaatkan sebagai “pandangan” Nabi Muhammad dengan tujuan para penonton dapat melihat dari sudut pandangnya.

Sekali waktu ditampilkan juga seorang bocah laki-laki yang sedang bermain. Bocah tersebut diibaratkan sebagai Muhammad, tetapi hanya diperlihatkan dari belakang. Tidak dijelaskan pula siapa aktor lelaki muda itu.

Diprediksi film itu akan memecahkan rekor box office domestik. Namun yang menjadi persoalan, ada golongan yang mengimbau agar film itu dilarang tayang di Iran. Dikutip dari Reuters, Universitas Al-Azhar di Mesir tidak puas dan meminta film itu dilarang. Seperti yang diketahui, Al-Azhar adalah kampus Sunni prestisius di Mesir.

"Masalahnya sudah jelas. Syariah melarang mewujdkan Nabi," kata Profesor Abdel Fattah Alawari, dekan Fakultas Teologi Islam di Al-Azhar. Menurutnya, hal itu berkaitan dengan kehidupan sang aktor yang memerankan Muhammad. Di kehidupan nyata, sang aktor bisa saja seorang pemabuk atau pemain perempuan. "Itu tidak bisa diterima," tambahnya.

Masalah Politisasi

Sami Yusuf, salah satu musisi Islam terkenal yang ikut andil menyanyi untuk lagu tema Mohammad, Messenger of God, memberikan asumsinya bahwa pelarangan tayang film itu hanyalah masalah politisasi. Sebab pembuat film tersebut adalah orang Syiah.

"Saya pun yakin orang-orang di Al-Azhar dan lainnya yang mengkritik film ini belum menontonnya. Mereka hanya melawannya karena itu seperti mengekspor budaya Iran," ujarnya. Yusuf sendiri mendukung film tersebut karena belum banyak film mengenai Nabi Muhammad, apalagi dibandingkan Yesus atau nabi lain di Kristen.

Menurut Yusuf, hal tersebut cukup memalukan. "Anda tidak bisa terus mempelajari Nabi Muhammad dan jatuh cinta pada hidup serta karakternya. Jika film ini membuat orang-orang di seluruh dunia tahu nabi kita lebih baik dan melihat betapa baik dia, tugas kita selesai," ujar Yusuf dalam pendapatnya.

Nabi Muhammad dalam Film The Message (1976)

Menggarap film mengenai nabi memang dianggap tabu dalam Islam. Sepanjang sejarah perfilman, pernah ada satu film tentang Nabi Muhammad, yaitu The Message (1976) yang digarap sutradara Suriah, Moustapha al-Akkad, dan Anthony Quinn yang memerankan paman Nabi Muhammad. Wajah Nabi Muhammad tidak ditampakkan di dalamnya, tetapi sudah banyak kelompok Muslim yang tersinggung.

Pada tahun 2005, Akkad sang sutradara meninggal dalam bom bunuh diri di Amman, tetapi tidak diketahui apakah ada hubungannya dengan film yang pernah ia buat.

Kontroversi Film Noah (2014) di Indonesia

Di Indonesia sendiri, Lembaga Sensor Film (LSF) pernah tidak memberikan tanda lulus sensor terhadap film Noah (2014) yang dibintangi Russel Crowe. LSF menilai garapan Darren Aronofsky tersebut dianggap memiliki konten yang menyalahi ajaran agama di Tanah Air.

LSF bahkan mengimbau kepada sejumlah bioskop agar tidak menayangkannya. Ketua LSF saat itu, Mukhlis menyatakan penolakannya terhadap film tersebut, yakni tidak sesuai dengan yang diyakini atau tidak sesuai dengan yang diwartakan dalam kitab suci.

Berikut adalah beberapa adegan kontroversial dalam Film Noah yang menjadi alasan bagi LSF:

Sosok nabi yang digambarkan

Dalam film Noah yang disutradarai oleh Darren Aronofsky ini, tampak jelas sosok Nabi Nuh diperankan oleh Russel Crowe. Darren Aronofsky sendiri menegaskan jika film ini 'terinspirasi' bukan 'mengambil kisah' dari Kitab Suci.

"Sementara ada banyak aspek artistik yang disertakan, kami percaya bahwa cerita yang ada menampilkan esensi, nilai-nilai, dan integritas dari kisah yang telah banyak diyakini oleh banyak orang," demikian yang tertulis dalam pengumuman resmi tersebut.

Diperankan sebagai pemarah dan pembunuh

Sosok Noah atau Nuh dalam film tersebut dinilai menyalahi kisah versi Alkitab. Nuh dinilai tidak hanya berbeda dengan versi Alkitab tetapi bahkan menyerang kitab suci. Dalam kitab suci, Nuh diceritakan sebagai sosok yang sangat dihormati. Selain itu, sebagaimana nabi, ia juga disebut sebagai orang yang selalu mengajak kepada hal-hal kebajikan.

Sedangkan dalam film, Nuh ditampilkan sebagai sosok yang pemarah bahkan berniat membunuh cucunya saat menantunya hamil. Dalam film ini, Nuh digambarkan sebagai sosok yang ingin menghentikan perkembangan umat manusia.

Digambarkan sebagai sosok pembenci

Presenter Amerika Serikat Glenn Beck pernah memberi kritik keras film ini. "Nuh dalam film dipandang sebagai orang gila," katanya. "Saya selalu berpikir Nuh adalah nabi yang tidak banyak berulah. Tapi dalam film dia digambarkan sebagai sosok pembenci. Tidak ada nabi yang membenci orang."

Beck juga mengungkapkan bahwa salah satu dialog dalam film ini dinilainya tidak sesuai dengan sosok Nabi Nuh. Begini, "Semua orang adalah penjahat. Dan Tuhan hanya ingin binatang dalam bahtera. Dan kita semua akan saling membunuh. Dan saya akan menjadi yang pertama—saya akan membunuh kalian semua. Kemudian Anda akan membunuhku, maka kita akan terkubur dengan semua orang setelah itu kami kembali ke tanah lagi. Maka Anda hanya harus membunuh diri sendiri. Aku akan mempercayai Anda soal itu."

Tempat bahtera mendarat

Dalam kitab-kitab suci (Islam, Kristen dan Yahudi) dijelaskan bahwa bahtera Nabi Nuh mendarat di sebuah gunung setelah banjir surut. Namun di film tersebut, bahtera yang memuat hewan dan manusia itu mendarat di karang dekat dengan pantai.

Demikianlah film-film mengenai nabi beserta kontroversinya yang pernah ada.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!