UNRWA: Israel Tak Berikan Bukti Pekerja yang Tewas dalam Serangan Berstatus Komandan Hamas

JAKARTA - Pihak berwenang Israel menuduh seorang pekerja badan bantuan Palestina PBB (UNRWA) yang terbunuh di Gaza tengah berstatus sebagai komandan Hamas.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Badan Keamanan Israel menuding Mohammad Abu Etewi terlibat dalam pembunuhan dan penculikan warga sipil Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 dan secara bersamaan dipekerjakan oleh UNRWA.

Pihak berwenang Israel mengatakan Abu Etewi memimpin serangan terhadap tempat perlindungan bom di Re’im, Israel selatan, pada 7 Oktober 2023, dan terlibat mengarahkan dan melakukan serangan terhadap pasukan IDF saat perang berlanjut.

Seorang juru bicara UNRWA mengkonfirmasi kepada CNN, Abu Etewi termasuk dalam daftar pekerja yang diduga Israel sebagai anggota sayap militer Hamas.

Namun ketika UNRWA meminta lebih banyak informasi untuk menyelidiki, Israel gagal memberikannya.

“Sampai saat ini, UNRWA belum menerima tanggapan apa pun terhadap surat tersebut,” kata Juliette Touma dari UNRWA dilansir Jumat 25 Oktober.

Pihak berwenang Israel juga merilis dua foto seorang pria yang mereka sebut sebagai Abu Etewi yang diduga ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober.

Pria tersebut terlihat mengenakan penutup kepala dan memegang benda yang tampak seperti pistol.

Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan empat perlindungan bom yang diduga diserang Abu Etewi adalah tempat para sandera Hersh Goldberg-Polin, Alon Ohel, Or Levi dan Eliya Cohen ditawan.

Sementara keluarga menegaskan Abu Etewi tidak memiliki hubungan dengan Hamas.

“Mohammad tidak berada di garis depan, dia bukan pejuang dan tidak ada hubungannya dengan apa pun,” kata Marwan Abu Etewi, ayah pria tersebut, kepada CNN.

“Kami menghormati perlawanan tersebut, namun Mohammad tidak ada hubungannya dengan hal itu. Dia adalah pegawai dan sopir yang bertugas dengan berangkat kerja pada pukul 07.30 pagi, mengangkut bantuan kepada pengungsi dan mereka yang membutuhkan ke sekolah,” sambungnya.