JAKARTA - Sonia Dahmani, seorang pengacara terkemuka Tunisia dan kritikus Presiden Kais Saied, dijatuhi hukuman dua tahun penjara atas tuduhan menghina negaranya.
Hukuman tersebut terkait dengan komentar di radio lokal ketika Sonia menyebut Tunisia sebagai negara rasis, kata pengacara Sami Ben Ghazi kepada Reuters, Kamis, 24 Oktober. Komentarnya itu menyusul bentrokan antara migran dan penduduk lokal.
Dahmani telah dipenjara sejak Mei dan dijatuhi hukuman delapan bulan pada bulan September dalam kasus terpisah karena mengatakan Tunisia bukanlah tempat yang baik untuk tinggal.
Presiden Saied memenangkan masa jabatan kedua bulan ini dengan 90 persen suara, mengalahkan dua kandidat lainnya, salah satunya berada di penjara, di tengah kritik oposisi yang menyebut pemilu tersebut hanyalah lelucon.
BACA JUGA:
Para penentang pemilu menyerukan ketenangan setelah pemilu, serta pembebasan tahanan politik dan jurnalis.
Saied – yang dituduh oposisi melakukan kudeta ketika ia menutup parlemen dan mulai memerintah melalui dekrit pada tahun 2021 – mengatakan bulan ini setelah kemenangannya bahwa ia akan melanjutkan perjuangan melawan apa yang disebutnya korup, pengkhianat, dan skeptis.