Mengenal Polytrauma, Penyebab Kematian Liam Payne yang Diungkap Hasil Autopsi
JAKARTA - Penyebab kematian mantan anggota One Direction, Liam Payne, terungkap lewat hasil autopsi terbaru. Sebelumnya, Liam Payne meninggal dunia usai jatuh dari balkon kamar lantai tiga di sebuah hotel di Argentina, pada 16 Oktober 2024.
Liam Payne meninggal karena polytrauma, berdasarkan hasil autopsi yang dikeluarkan Kantor Kejaksaan Nasional Argentina, yang dilaporkan Today, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Selain polytrauma, Liam juga mengalami pendarahan internal dan eksternal.
Bagi yang belum mengetahui, mengutip The National Library of Medicine, polytrauma merupakan kondisi yang ditandai beberapa cedera yang menyebabkan kecacatan signifikan hingga mengancam jiwa. Kondisi ini juga disebut dengan ‘banyak cedera traumatis’ pada tubuh.
Polytrauma dapat memengaruhi banyak organ dan sistem dalam tubuh sekaligus. Penyebab umum polytrauma adalah kecelakaan mobil, percobaan bunuh diri, hingga pembunuhan.
Penelitian menunjukkan bahwa kematian akibat polytrauma dapat terjadi langsung setelah mangalami cedera, atau beberapa saat kemudian. Namun, di beberapa kasus kematian akibat polytrauma membutuhkan waktu lebih lama.
Baca juga:
Kematian yang cepat akibat polytrauma biasanya karena orang tersebut mengalami cedera otak primer dan kehilangan banyak darah. Jika masih bisa diselamatkan, pasien polytrauma biasanya mengalami cedera otak sekunder dan kecacatan fisik.
Sementara itu, pada kasus polytrauma Liam Payne sendiri ditemukan total 25 cedera pada tubuhnya karena jatuh dari ketinggian. Ia mengalami cedera otak dan tengkorak, yang diduga kuat sebagai penyebab utama kematiannya.