Telan Anggaran Rp29,29 Miliar, KPUPR dan Pemkab Sleman Ubah Kawasan Mrican jadi Layak Huni

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan Kawasan Mrican di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penataan kawasan ini dilakukan pada April-Desember 2023 dengan anggaran mencapai Rp29,29 miliar.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY Ditjen Cipta Karya Jonny Zainuri Echsan mengatakan, pekerjaan peningkatan kualitas kawasan kumuh Mrican merupakan sinergi dari berbagai pihak.

"Ini adalah kerja sama antara BPPW DIY dengan Pemkab Sleman, Pemprov DIY dan Keraton Yogyakarta," ujar Jonny dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 15 Oktober.

Jonny menambahkan, pada penataan kawasan ini terdapat perubahan status dari tanah kas desa (TKD) menjadi Sultan Ground (SG).

"Kelurahan merelakan haknya dari TKD yang seharusnya bisa digunakan sebagai PAD desa menjadi SG yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.

Adapun Kementerian PUPR melalui BPPW DIY Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 2023 melakukan penanganan kumuh seluas 21,16 hektare di Mrican yang awalnya merupakan deretan permukiman padat dengan gang sempit di tepi Sungai Gajahwong.

Kolaborasi dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Sleman melalui penataan bangunan menjadi lebih teratur.

Sementara, Kementerian PUPR meningkatkan infrastruktur dengan membangun talud sungai, jalan inspeksi dan lingkungan, drainase, jembatan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Tempat Pengolahan Sampah dengan Konsep 3R (TPS3R), proteksi kebakaran, street furniture, urban farming, micro library, pos pantau banjir dan ruang terbuka publik.

Diketahui, dari total 21,16 hektare kawasan kumuh, Kementerian PUPR menata 5 hektare kawasan menjadi layak huni.

Sementara itu, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Sleman Dona Saputra Ginting mengatakan, kemauan masyarakat Mrican untuk memperbaiki hidup sangat kuat. Hal tersebut yang menggerakkan Pemkab Sleman untuk membuat desain dan ditangkap oleh APBN.

"Hal ini memang tidak mudah, kami dari 2020 sudah mencari cara pendanaan untuk memperbaiki kualitas kawasan Mrican dan Pringwulung. Hal ini terjawab dengan masuknya BPPW DIY menata kawasan," pungkasnya.