Elektabilitas Pramono-Rano Karno Susul RK-Suswono, Tingkat Keterpilihannya Capai 52,6 Persen

JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Jakarta jelang Pilkada 2024. Hasilnya, elektabilitas Paslon nomor urut 03, Pramono Anung-Ridwan Kamil mengungguli paslon nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono dan Paslon nomor urut 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

"Untuk pilihan top of mind tingkat elektabilitas pasangan Pramono Anung - Rano Karno mencapai 37,1 persen. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dipilih sebanyak 30,4 persen," ujar Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini dalam keterangannya, Kamis, 10 Oktober.

"Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mencapai 4,6 persen, dan yang tidak atau belum memilih mencapai 27,9 persen," sambungnya.  

Zaini melanjutkan, survei juga menyertakan pertanyaan tertutup dengan memberikan sampel surat suara Pilkada yang tertera nama dan gambar paslon untuk dipilih oleh responden.

Hasil dari tabulasi pengumpulan surat suara yang dipilih atau dicoblos menunjukan pasangan Pramono Anung - Rano Karno dipilih sebanyak 52,6 persen.

"Kemudian, pasangan Ridwan Kamil -Suswono dipilih sebanyak 35,4 persen lalu pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana dipilih sebanyak 5,4 persen dan yang tidak memilih sebanyak 6,6 persen," ungkap Zaini.

Sementara untuk tingkat popularitas, pasangan Pramono Anung-Rano Karno mencapai 79,3 persen dan tingkat akseptabilitas mencapai 84,3 persen. Kemudian untuk pasangan Ridwan Kamil -Suswono tingkat popularitas mencapai 75,8 persen dan tingkat akseptabilitas mencapai 54,7 persen.

Lalu pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana tingkat popularitas mencapai 31,3 persen dan tingkat akseptabilitas mencapai 18,4 persen.

"Hasil Survei ini mengungkap bahwa Kalahnya pasangan Ridwan Kamil - Suswono oleh pasangan Pramono Anung - Rano Karno punya korelasi dengan penilaian dari 82,1 persen warga Jakarta. Yang menyatakan bahwa Kinerja Ridwan Kamil dinilai di Jawa Barat kurang memuaskan serta dianggap gagal menciptakan kemajuan ekonomi Jawa Barat," kata Zaini.

Hal tersebut, lanjut Zaini, punya korelasi dengan hasil survei terhadap mantan relawan Ridwan Kamil saat maju sebagai Cagub Jawa Barat di bahwa 71,4 persen. Relawan Rindu Jabar Juara menyatakan kinerja Ridwan Kamil tidak memuaskan masyarakat Jawa Barat.

"Di mana relawan Ridwan Kamil ini menilai selama 4 tahun kepemimpinannya, kinerja Ridwan Kamil sebagai kepala daerah masih minim prestasi dan lebih banyak pencitraan kosong saja," jelas Zaini.

Hal kinerja yang kurang memuaskan dari Ridwan Kamil selama menjadi Gubernur Jawa Barat terkonfirmasi dengan Data BPS yang menunjukkan pada tahun 2018 jumlah penduduk miskin di Jawa Barat ada di angka 3,615 juta saat Ridwan Kamil mulai menjabat Gubernur Jawa Barat.

Sedangkan di akhir Jabatan Ridwan Kamil pada tahun 2023 jumlah penduduk miskin Jawa Barat meningkat berada di angka 3,89 juta jiwa per Maret 2023. Selain itu, angka pengangguran di Jawa Barat per Februari 2023 menempati posisi kedua tertinggi di Indonesia.

"Dan dari data survei juga terungkap mayoritas responden tidak menginginkan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jakarta karena punya raport merah saat menjadi pemimpin di Jawa Barat. Berbeda Jokowi-Ahok saat maju sebagai Gubernur dan wakil gubernur Jakarta memiliki nilai raport kepemimpinan yang memuaskan saat menjadi kepala daerah," ucapnya.

Survei dilakukan pada 29 September-7 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1800 responden yang merupakan warga provinsi Jakarta yang sudah terdaftar di DPT Pilkada 2024.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.31 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.