Kepala MI5 Inggris Sebut Intelijen Militer Rusia Coba Timbulkan "Kekacauan" di Inggris dan Eropa

JAKARTA - Kepala badan intelijen dalam negeri Inggris mengatakan pada Hari Selasa, Dinas intelijen militer Rusia (GRU) berusaha menimbulkan "kekacauan" di seluruh Inggris dan Eropa, sementara ancaman yang meningkat dari al Qaeda dan ISIS yang bangkit kembali menjadi perhatian terbesarnya terkait terorisme.

Dalam pidatonya yang menguraikan gambaran ancaman saat ini, Direktur Jenderal Dinas Keamanan (MI5) Ken McCallum juga menuduh Iran berada di balik "rencana demi rencana" di Inggris.

McCallum mengatakan, investigasi ancaman negara meningkat 48 persen pada tahun lalu karena Rusia dan Iran beralih ke penjahat, pengedar narkoba, dan proksi untuk melakukan "pekerjaan kotor" mereka.

"Jelas bagi Anda bahwa MI5 memiliki pekerjaan yang sangat berat," katanya, dilansir dari Reuters 9 Oktober.

Lebih jauh ia menerangkan, MI5 dan polisi Inggris telah menggagalkan 43 rencana tahap akhir sejak Maret 2017, beberapa di antaranya berada di hari-hari terakhir perencanaan pembunuhan massal.

Tren teroris yang menurut kepala mata-mata itu paling membuatnya khawatir adalah ancaman yang makin memburuk dari al Qaeda yang berusaha memanfaatkan konflik di Timur Tengah, dan khususnya ISIS, yang telah melanjutkan upaya untuk mengekspor terorisme, seperti serangan Maret lalu di gedung konser Moskow.

Peristiwa di Timur Tengah belum berubah menjadi kekerasan militan dalam skala besar di dalam negeri, katanya.

"Kami sangat menyadari risiko bahwa peristiwa di Timur Tengah secara langsung memicu aksi teroris di Inggris," katanya, mengutip insiden di mana seorang pria Maroko menikam hingga tewas seorang pejalan kaki di Inggris utara dalam apa yang disebutnya sebagai balas dendam atas tindakan Israel di Gaza.

Dari orang-orang yang diselidiki karena terlibat dalam terorisme, 13 persen berusia di bawah 18 tahun, meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir, katanya.

Banyak pidato McCallum membahas ancaman negara yang ditimbulkan oleh Rusia dan Iran.

Dengan pengusiran lebih dari 750 diplomat Rusia dari Eropa sejak Rusia menginvasi Ukraina dan pengusiran perwira intelijen militer Rusia terakhir dari Inggris tahun ini, ia mengatakan "menarik perhatian" bagaimana aktor negara Rusia beralih ke proksi untuk melakukan pekerjaan mereka.

"GRU khususnya sedang dalam misi berkelanjutan untuk menimbulkan kekacauan di jalan-jalan Inggris dan Eropa: kami telah melihat pembakaran, sabotase dan banyak lagi," katanya, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Menanggapi itu, Kedutaan Besar Rusia di London mengatakan dengan tegas menolak "tuduhan yang tidak berdasar", dengan mengatakan McCallum menggunakan taktik menakut-nakuti untuk mempertahankan dukungan publik atas dukungan Inggris terhadap Ukraina.

Sejak Januari 2022, McCallum mengatakan dinasnya dan kepolisian telah menanggapi 20 rencana yang didukung Iran, yang berpotensi menimbulkan ancaman mematikan bagi warga negara dan penduduk Inggris.

"Kami telah melihat rencana demi rencana di sini di Inggris, dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkapnya.

Sementara itu, tidak ada tanggapan langsung dari Kementerian Luar Negeri Iran.

Desember lalu, seorang pria Austria dinyatakan bersalah karena melakukan "pengintaian bermusuhan" terhadap stasiun televisi Iran International yang berkantor pusat di London, yang kritis terhadap pemerintah Iran.

Sejak saat itu, Inggris telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat Iran yang dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan dua presenter Iran International, sementara pada bulan Maret penyelidikan antiterorisme diluncurkan terkait penusukan jurnalis Iran yang berkantor pusat di Inggris, Pouria Zeraati.

McCallum memperingatkan, siapa pun yang mungkin menerima uang dari Rusia atau Iran untuk melakukan tindakan ilegal bahwa itu akan menjadi "pilihan yang akan Anda sesali".