Perusahaan Air Bersih Jadi Korban Serangan Siber, 18 Instalasi Militer AS Terdampak

JAKARTA - American Water, perusahaan air bersih terbesar di Amerika Serikat (AS) mengumumkan menjadi korban serangan siber. Pelanggannya dibebaskan dari biaya tagihan.

Mengutip CBN News, Selasa 8 Oktober, pihak perusahaan menyebutkan, aktivitas serangan siber itu diketahui pertama kali pada Kamis pekan lalu. Langkah perlindungan kemudian dilakukan, seperti mematikan sistem terkait.

Meski demikan American Water belum mendeteksi fasilitasnya terkena dampak serangan tersebut. Mereka mamastikan stafnya bekerja keras menyelidiki sifat dan cakupan serangan siber itu.

Perusahaan juga telah melaporkan serangan siber ini kepada penegak hukum. Sebagai upaya ganti rugi atas operasional layanan, pelanggan tidak akan diberi tagihan biaya dalam jangka waktu gangguan.

American Water yang fokus pada utilitas air dan limbah berkantor di New Jersey menyediakan layanan kepada lebih dari 14 juta pelanggan di 14 negara bagian, termasuk 18 instalasi militer AS.

Pada Februari 2024, serangan siber juga melanda Change Healthcare, anak perusahaan UnitedHealth, menyebabkan pasien tidak bisa mendapatkan resep obat sementara rumah sakit dan apotek tidak menerima pembayaran selama lebih dari seminggu.

Empat bulan berlalu, perusahaan di AS yang memasok perangkat lunak untuk mengelola penjualan, CDK Global, juga menjadi korban serangan siber. Akibatnya gangguan bisnis terjadi di 15.000 dealer mobil, operasional sejumlah dealer bahkan harus tutup sementara.