Pengamat Politik: Debat Pertama Jadi Acuan Pemilih di Pilkada Jakarta 2024
JAKARTA – Pengamat politik Hendri Satrio menilai, debat perdana Pilkada Jakarta 2024 akan menjadi acuan utama pemilih sebelum memberikan suara di bilik suara November mendatang.
Sebab, debat perdana biasanya digunakan untuk mengukur rasionalitas program masing-masing kandidat dalam membangun Jakarta setelah tidak menyandang status sebagai ibu kota. Terlebih, tema debat perdana Pilkada Jakarta adalah “Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”.
“Debat nanti malam akan menjadi ajang masyarakat untuk menilai, apakah rasional program-program yang ditawarkan para paslon untuk pembangunan Jakarta, dalam arti mau dibawa ke mana Jakarta setelah dalam undang-undang tak lagi ditetapkan sebagai ibu kota,” ujar Hensat, Minggu 6 Oktober 2024.
Dia mengungkapkan, selama ini masyarakat Jakarta cenderung rasional dan memperhatikan secara detail program-program yang ditawarkan oleh para paslon sebelum memutuskan memilih pemimpinnya. “Warga Jakarta ini sangat banyak maunya dan rasional, sehingga mereka pun bisa tertawa dengan program dari calon gubernur yang dianggap tak realistis,” imbuhnya.
Baca juga:
- Tokoh Masyarakat ke Paslon Gubernur Jakarta: Jangan Sampai Sudah Terpilih Budaya Betawi Malah Kendor
- Kapolda Metro Jaya Jamin Debat Pertama Pilkada Jakarta Aman Esok Hari
- Ridwan Kamil-Suswono Nyatakan Siap Jalani Debat Pertama Pilgub Jakarta
- Ahok Persoalkan RK-Suswono Disapa di Urutan Awal dalam Rapat Paripuna Pelantikan Pimpinan DPRD DKI
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini menyatakan, hingga saat ini ketiga kandidat di Pilkada Jakarta belum menunjukkan program-program yang terlihat baru dan menyasar masyarakat secara mikro.
Sejauh ini, program ketiga paslon menunjukkan kesamaan dengan gubernur pendahulu mereka meski dengan dalih melanjutkan program.
Hensat mengingatkan, ketiga kandidat harus menawarkan program baru yang tidak sekadar melanjutkan program sebelumnya. Pasalnya, selain warga Jakarta sangat rasional, melanjutkan program-program yang sudah berjalan seharusnya juga menjadi kewajiban para calon gubernur jika terpilih ke depannya.
“Saat bicara soal pembangunan kota, masih belum masuk ke ranah mikro masing-masing penduduk Jakarta. Sebaiknya para paslon dalam debat nanti juga memaparkan program-program secara detil dan jelas targetnya karena dari debat yang waktunya sedikit ini juga akan mempengaruhi elektabilitas mereka,” kata dia.