JAKARTA – Pemenang Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024 yang diikuti pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen akan ditentukan oleh undecided voters atau pemilih gamang yang jumlahnya cukup tinggi.
Undecide voters atau pemilih gamang adalah pemilih yang belum menentukan pilihannya hingga hari H pelaksanaan Pilkada 2024. Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya dan juga terbaru oleh Litbang Kompas, jumlah undecided voters atau pemilih gamang di Pilgub Jateng 2024 berada di kisaran angka 43 persen.
Sementara, dari berbagai hasil survei, tingkat elektabilitas kedua paslon berada di kisaran angka yang ketat, yakni Andika-Hendi dengan 28,8 persen, sementara Luthfi-Taj Yasin 28,1 persen. Menurut Saidirman, masih tingginya angka pemilih gamang di Pilgub Jateng terutama disebabkan karena tingkat keterkenalan para paslon masih rendah.
BACA JUGA:
“Banyak warga belum mengenal para calon. Survei kami menunjukkan hanya 67 persen yang tahu calon gubernur. Jadi, wajar kalau banyak yang pilihannya belum mantap,” ungkapnya, Minggu 17 November 2024.
Selain itu, survei SMRC yang digelar 17-22 Oktober 2024, menunjukkan bahwa 42 persen pemilih yang sudah menentukan pilihan masih memiliki kemungkinan untuk berubah atau yang dikenal dengan istilah swing voters. Para pemilih rata-rata masih menunggu momen debat dan program-program yang ditawarkan para paslon.
Selain tawaran program dan performa debat, kata Saidiman, intervensi politis berupa gelontoran bantuan sosial dan politik uang juga potensial mengubah preferensi politik pemilih gamang. Itu potensial terjadi lantaran ada kandidat yang disokong oleh lingkaran kekuasaan.
“Untuk paslon yang tidak didukung kekuasaan, harus ada penetrasi secara langsung ke warga. Warga harus diyakinkan mengenai tawaran program calon. Momentum seperti debat publik harus dimanfaatkan secara maksimal agar meraih suara para pemilih gamang,” terangnya