Alasan Gaji Pekerja Indonesia Kecil: Berikut Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah di Indonesia

YOGYAKARTA - Gaji pekerja Indonesia yang relatif kecil sudah jadi topik diskusi panjang dalam bidang ekonomi serta ketenagakerjaan. Permasalahan ini dipengaruhi oleh bermacam aspek, mulai dari keadaan ekonomi makro sampai peraturan ketenagakerjaan, yang membuat pekerja di Indonesia susah memperoleh upah yang layak. Postingan ini bakal mangulas beberapa alasan utama mengapa gaji pekerja Indonesia kecil, dan faktor-faktor yang pengaruhi tingkatan upah di negeri ini.

Alasan Gaji Pekerja Indonesia Kecil

  1. Produktivitas Pekerja yang Relatif Rendah

Salah satu alasan utama gaji pekerja Indonesia kecil yaitu tingkatan produktivitas pekerja yang relatif rendah dibanding dengan negara-negara lain. Produktivitas kerap diukur lewat output yang dihasilkan oleh pekerja dalam waktu tertentu. Menurut data, produktivitas pekerja Indonesia masih tertinggal bila dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara yang lain semacam Singapore, Malaysia, serta Thailand.

Pemicu rendahnya produktivitas ini dapat bermacam-macam, termasuk kualitas pendidikan serta pelatihan yang masih belum maksimal, keterbatasan akses terhadap teknologi canggih, serta infrastruktur yang belum seluruhnya memadai. Rendahnya produktivitas berarti bahwa kontribusi pekerja terhadap perusahaan relatif kecil, sehingga perusahaan cenderung memberikan pendapatan yang lebih rendah.

  1. Kelebihan Pasokan Tenaga Kerja

Jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat besar, dengan populasi yang terus meningkat tiap tahun. Sayangnya, lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang ada. Keadaan ini menyebabkan kelebihan pasokan tenaga kerja, yang pada kesimpulannya menekan tingkat upah. Sebab banyaknya jumlah pekerja yang bersedia bekerja dengan bayaran rendah, perusahaan tidak mempunyai tekanan buat menaikkan upah.

Tidak hanya itu, tingkatan pengangguran yang masih cukup besar pula memberikan kontribusi pada rendahnya pendapatan pekerja. Banyak orang yang lebih memilih menerima pekerjaan dengan pendapatan kecil daripada tidak bekerja sama sekali. Ini menghasilkan keadaan di mana perusahaan bisa memanfaatkan kelangkaan lapangan kerja serta menetapkan upah minimum yang rendah.

  1. Regulasi Upah yang Terbatas

Walaupun Indonesia mempunyai kebijakan upah minimum yang diatur lewat pemerintah, regulasi ini kerap kali dianggap belum cukup buat menjamin kesejahteraan pekerja. Upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan di berbagai provinsi sering kali tidak mencukupi buat menutupi anggaran hidup yang terus bertambah, terutama di kota-kota besar semacam Jakarta serta Surabaya.

Perusahaan, terutama di area informal serta industri kecil, kerap kali cuma membayar pekerjanya sebesar UMR ataupun bahkan di bawah itu. Sedangkan di sektor formal, banyak perusahaan yang mematuhi ketentuan ini, namun upah yang diberikan senantiasa tidak sebanding dengan peningkatan biaya hidup. Salah satu alasan gaji pekerja Indonesia kecil yaitu terdapatnya kesenjangan antara kebijakan upah minimum serta kebutuhan riil para pekerja.

  1. Struktur Ekonomi yang Bertumpu pada Zona Padat Karya

Struktur ekonomi Indonesia yang masih didominasi oleh sektor-sektor padat karya, semacam pertanian, manufaktur, serta jasa, juga jadi salah satu alasan kenapa gaji pekerja Indonesia kecil. Sektor-sektor ini umumnya tidak memerlukan tenaga kerja dengan keahlian tinggi, sehingga pendapatan yang ditawarkan juga relatif rendah. Industri padat karya cenderung mempekerjakan banyak pekerja dengan bayaran minim, sebab fokus utama perusahaan yaitu menekan biaya produksi supaya tetap kompetitif.

Sedangkan negara-negara maju sudah bergeser ke sektor-sektor berteknologi tinggi serta berbasis pengetahuan, Indonesia masih tertinggal dalam hal inovasi serta transformasi ekonomi. Dampaknya, kebanyakan pekerja Indonesia berada di sektor-sektor dengan nilai tambah yang rendah, yang berkontribusi pada rendahnya upah yang mereka terima.

  1. Kurangnya Serikat Pekerja yang Kuat

Di banyak negara maju, serikat pekerja mempunyai kedudukan penting dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, termasuk dalam negosiasi gaji. Tetapi, di Indonesia, kekuatan serikat pekerja masih relatif lemah. Banyak pekerja yang belum tergabung dalam serikat, serta serikat yang ada kerap kali tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menentukan kebijakan upah.

Minimnya kekuatan serikat pekerja ini membuat negosiasi antara pekerja serta pengusaha tidak seimbang. Pekerja kerap kali tidak mempunyai daya tawar yang kuat buat menuntut peningkatan gaji, terutama dalam menghadapi perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai sumber daya serta pengaruh yang lebih besar.

  1. Globalisasi serta Persaingan Internasional

Alasan gaji pekerja Indonesia kecil yang lain yaitu akibat globalisasi serta persaingan internasional. Banyak industri di Indonesia yang berorientasi pada ekspor serta beroperasi dalam pasar global. Buat senantiasa kompetitif, mereka wajib menekan anggaran produksi, termasuk anggaran tenaga kerja. Perihal ini menimbulkan banyak perusahaan memilih buat memberikan gaji rendah kepada pekerja mereka supaya senantiasa dapat bersaing di pasar internasional.

Selaku contoh, perusahaan tekstil serta garmen yang berorientasi ekspor kerap kali membayar pekerjanya dengan upah minimum buat mengimbangi biaya produksi yang lebih rendah di negara-negara pesaing semacam Vietnam serta Bangladesh.

Sebagai tambahan refrensi terkait soal gaji, kali ini ada 10 Negara dengan Upah Minimun Terendah. Mana saja? Klik link terpaut, ya!

Jadi setelah mengetahui alasan gaji pekerja Indonesia kecil, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!