Soal Proyek DME PTBA, Komut: Belum Ada Tanda-tanda!

JAKARTA - Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Irwandy Arif buka suara terkait kelanjutan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) yang digagas PTBA.

Asal tahu saja, sebelumnya perusahaan asal Amerika, Air Products and Chemical Inc. memutuskan untuk hengkang dari proyek hilirisasi batu bara yang menggandeng PTBA dan PT Kaltim Prima Coal (KPC),

Dikatakan Irwandy, proyek ini bum mendapatkan pengganti yang baru karena masih dalam tahap penjajakan awal dengan berbagai perusahaan potensial.

"Belum. Belum ada tanda-tanda (pengganti Air Product)," ujar Irwandy saat ditemui di Plaza Mandiri, Senin, 30 September.

Terkait kabar penjajakan dengan perusahaan asal China untuk menggarap proyek ini, Irwandy menyebut belum ada kesepakat apapun dengan China karena penjajakan yang dilakukan masih di tahap awal.

"Engga ada. Kalau DME belum ada. baru penjajakan yang sangat awal. Masih karena proses baru awal sekali," tandas Irwandy.

Sebelumnya Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan pihaknya masih berproses dengan beberapa investor serta melakukan berbagai kajian dengan penuh kehati-hatian. Menurutnya, dalam melakukan investasi perlu meninjau sisi keekonomian proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana.

"Untuk melalukan investasi itu kita juga harus melihat dari sisi keekonomiannya karena jangan sampai sisi keekonomiannya menganggu keuangan dari PTBA," ujar Arsal kepada awak media, Rabu, 8 Mei.

Sebelumnya Arsal menyebut perusahaan asal China, East China Engineering Science and Technology Co Ltd (ECEC) berpotensi menggantikan Air Product.

"Research and Development masih kami lakukan. Dari kolaborasi dan penelitian kami harap ada inovasi skala keekonomian sehingga hilirisasi bisa dijalankan dengan dukungan kuat dari pemerintah," pungkas Arsal.