Pura-pura Punya Kaki Buntung, Pengemis Asal Surabaya Terjaring Dinsos Jakarta

JAKARTA - Seorang pengemis yang berpura-pura memiliki kaki buntung dijaring Dinas Sosial DKI Jakarta. Hal ini terjadi saat Satgas P3S Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur melakukan monitoring wilayah pada Minggu, 22 September lalu.

Sekitar pukul 21.00 WIB, petugas mendapati seorang pengemis di depan rumah makan. Mengharapkan belas kasihan, pengemis tersebut mengaku tak bisa berjalan normal lantaran kakinya buntung.

Namun, petugas tak langsung percaya. Setelah diperiksa, ternyata kaki buntung itu hanya modus belaka. Kakinya dilipat di dalam celana yang digunakan secara berlapis.

“Setelah mengetahui hal tersebut, petugas pun langsung meminta pengemis tersebut untuk memperlihatkan kakinya dan memang benar ternyata kakinya sehat, tidak buntung," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari kepada wartawan, Jumat, 27 September.

Saat diminta keterangan, pengemis itu sengaja memperlihatkan seolah tak memiliki kaki utuh. Modus tersebut ia contoh dari pengemis serupa lewat sebuah tayangan video di Youtube.

Sehingga, petugas membawa pengemis tersebut untuk dilakukan pembinaan dasar di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur.

Saat ini, pengemis yang diketahui bernama Bowo Santoso (43) asal Surabaya sudah dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur untuk diberikan layanan dan bimbingan sosial lebih lanjut.

"Hal ini sesuai dengan Pergub Nomor 169 Tahun 2014 tentang Pola Penanganan PMKS," ucap Premi.

Lebih lanjut, Premi mengungkapkan Satgas P3S Dinas Sosial dan Suku Dinas Sosial 5 wilayah secara rutin melakukan monitoring wilayah dan juga melakukan penghalauan serta penjangkauan terhadap PPKS di Jakarta.

Terdata sejak Januari sampai bulan Agustus 2024, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta telah menjangkau sebanyak 4.521 PPKS.

"PPKS terbanyak yang dijangkau adalah Gelandangan sebanyak 1.080, orang terlantar sebanyak 742 dan ODGJ sebanyak 585 orang," imbuhnya.